> >

Walikota Colorado City Mengundurkan Diri Karena Salah Posting Status di Facebook

Kompas dunia | 18 Februari 2021, 14:17 WIB
Lahan parkir Walmart di Texas Utara kosong setelah badai di wilayah ini membuat suhu turun hingga minus 6 derajat celcius. Badai membuat jutaan warga di Amerika Serikat harus melewati musim dingin ekstrim tanpa listrik. (Sumber: Associated Press)

COLORADO, KOMPAS.TV – Walikota Colorado City, Tim Boyd mengundurkan diri karena salah memposting status di laman Facebooknya. Dalam laman Facebook tersebut, dia menuliskan bahwa bukan tanggung jawab pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang menderita, karena harus melewati musim dingin ekstrim tanpa listrik.

Dalam postingan yang dibuat Selasa (16/2/2021), Tim Boyd menulis, "Hanya yang kuat yang akan bertahan dan yang lemah akan menderita." Dia juga mengatakan bahwa dia muak dan lelah dengan orang-orang yang mencari bantuan dan bahwa situasi saat ini adalah produk dari pemerintah sosialis.

Baca Juga: Badai Musim Dingin di Amerika Serikat Menewaskan Sedikitnya 15 Orang

Seperti dikutip dari the Associated Press, Boyd kemudian menghapus postingannya. Dia juga menulis bahwa pesan aslinya telah diposting sebagai warga negara pribadi, bukan walikota Colorado City. Dia menyatakan telah menyerahkan surat pengunduran diri dan tidak akan mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai walikota lagi.

Namun, belum jelas kapan tepatnya Boyd mengundurkan diri. The Dallas Morning News melaporkan bahwa dia telah dijadwalkan untuk berbicara pada pertemuan Dewan Kota minggu lalu.

"Saya hanya membuat pernyataan bahwa orang-orang terlalu malas untuk bangkit dan mengurus diri mereka sendiri," kata postingan lanjutan Boyd.

Baca Juga: Badai Salju Menghantam Texas, Jutaan Warga Bertahan Dalam Musim Dingin Tanpa Listrik

Postingan ini dibuat karena jutaan orang di negara bagian Texas harus menjalani hidup di tengah musim dingin ekstrim dan rumah yang tidak mendapatkan pasokan listrik. Perusahaan listrik dari Minnesota hingga Texas dan Mississippi menerapkan pemadaman bergilir, untuk meringankan beban jaringan listrik yang berusaha memenuhi permintaan masyarakat yang sangat tinggi untuk menghidupkan pemanas dan listrik.

Seorang warga negara Indonesia di Houston, Tengku Mira Raezma mengaku listrik di rumahnya padam sejak Selasa (16/2/2021) pagi. Peralatan dan penghangat di rumahnya menggunakan daya listrik, sehingga ia harus melewati suhu 0 hingga minus 6 derajat  Celsius tanpa penghangat ruangan, karena aliran listrik di rumahnya padam.

“Kami sekeluarga tidur dalam satu ruangan dengan baju hangat rangkap tiga. Setelah itu masih pakai selimut tebal, topi dan masker. Sela-sela pintu saya tutup agar udara dingin tidak masuk,” ujarnya kepada Kompas TV, Kamis (18/2/2021) waktu Indonesia.

Baca Juga: Badai Salju Hantam Kota New York, Gubernur Nyatakan Keadaan Darurat

Pemadaman listrik di wilayahnya, menurut Mira diperkirakan terjadi hingga minggu depan.

Rumah Mira yang dilengkapi dengan kompor listrik, membuatnya juga tidak bisa memasak makanan. Jika siang hari dia mengaku membeli makanan di luar rumah dan membeli stok makanan yang tidak perlu dimasak untuk dikonsumsi malam hari.

“Saya siapkan sereal, roti dan cemilan untuk malam hari,” ujar ibu dari dua anak ini.

Badai yang menghantam Amerika Serikat telah membuat cuaca dingin ekstrim melanda negara ini. Badai membawa salju tebal dan hujan yang membekukan. Suhu sangat rendah pun terjadi di beberapa wilayah dan peringatan angin dingin meluas dari Kanada hingga Meksiko.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU