> >

Seorang Staf Perempuan Diduga Diperkosa di Kantor Kementerian, PM Australia Minta Maaf

Kompas dunia | 16 Februari 2021, 16:24 WIB
Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam konferensi pers tentang tuduhan perkosaan terhadap seorang mantan staf di Gedung Parlemen, Canberra, Australia, Selasa (16/2). (Sumber: Mick Tsikas / AAP Image via AP)

Morrison menggambarkan tuduhan Higgins sebagai peringatan yang seharusnya mendorong adanya perubahan dalam Gedung Parlemen.

“Ini menghancurkan saya bahwa masih ada seorang perempuan muda, di jaman ini, yang harus mengalami situasi yang rawan yang bukan merupakan akibat perbuatannya,” kata Morrison.

“Kita harus melakukan lebih, baik di kantor kita bekerja atau di tempat kerja lain di negara ini, untuk memastikan bahwa orang-orang dapat bekerja dengan aman di kantor mereka dan menunjukkan performa terbaik mereka,” imbuhnya.

Baca Juga: Tiga Orang Positif Covid-19, Seluruh Penumpang Rombongan Tenis Australia Terbuka Dikarantina

Morrison menunjuk anggota parlemen Celia Hammond untuk bekerja sama dengan sejumlah partai politik untuk menyelidiki budaya di Gedung Parlemen, memperbaiki standar tempat kerja dan melindungi para staf.

Kewajiban pelaporan otomatis kepada pejabat departemen, kata Morrison, akan ditetapkan untuk tuduhan tersebut.

Morrison mengaku mendengar tuduhan Higgins pertama kali pada Senin dan kantornya baru mengetahui kasus itu pada Jumat pekan lalu.

Pihak oposisi mempertanyakan Morrison yang tetap menaruh kepercayaan pada Reynolds, mengingat ia tidak memberi tahu Morrison tentang dugaan perkosaan itu.

“Menurut pemahaman saya, menteri (Reynolds) telah bertindak dengan itikad baik terhadap Higgins dan berupaya mendukungnya,” jawab Morrison.

Higgins mengeluarkan pernyataan media pada Selasa (16/2) bahwa ia berterima kasih atas permintaan maaf Morrison sang PM.

“Pengumuman dari Perdana Menteri untuk menyelidiki budaya di Gedung Parlemen merupakan langkah pertama yang saya sambut baik, meskipun sudah lama terlambat,” kata Higgins.

“Seharusnya ia tidak membawa kisah saya, atau kisah penyintas dan korban lainnya untuk ditayangkan di televisi nasional bagi perdana menteri – atau anggota parlemen lainnya – untuk mengambil tindakan atas pelecehan seksual, penyerangan atau perundungan yang terjadi di tempat kerja,” tambah Higgins.

Gedung Parlemen membutuhkan mekanisme pelaporan independen untuk staf agar mereka dapat melapor dengan percaya diri dan aman, kata Higgins lagi.

Hasil jajak pendapat menunjukkan pemerintah koalisi konservatif Morrison kehilangan kekuasaan pada pemilu 2019 yang berlangsung beberapa minggu setelah dugaan pemerkosaan itu. Namun, pemerintah mencapai kemenangan tipis.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU