Baru Setengah Jam Diterima Kerja, Wanita Ini Langsung Dipecat karena Tato
Kompas dunia | 12 Februari 2021, 15:33 WIBSWANSEA, KOMPAS.TV - Kejadian mengejutkan dialami seorang wanita yang dipecat hanya setengah jam setelah diterima bekerja oleh sebuah perusahaan.
Tato miliknya yang berada di kepala dan seluruh badannya disebut sebagai penyebab pemecatan tersebut.
Claire Shepherd yang berasal dari Swansea, Wales mengungkapkan dia telah melakukan selama interview selama setengah jam dari sebuah perusahaan logistik, Dee Set.
Baca Juga: Ledakan Besar Terjadi di Rusia, Satu Gedung Pusat Perbelanjaan Rubuh dan Hancur Lebur
Dia ditawari sebuah posisi tak lama kemudian dan diterima bekerja. Namun, dia kemudian menerima surat elektronik yang mennyatakan kebijakan perusahaan tak boleh ada tato yang terlihat.
Dia pun menghubungi pihak perusahaan apakah mereka masih menginginkannya, mengingat dia memiliki tato di seluruh tubuh.
“Untuk memeriksa ulang apakah semua baik-baik saja, saya menghubungi (manaje), dan kemudian dia mencabut tawaran pekerjaan di sana, dan kemudian mengatakan mereka tak dapat mempekerjakan saya,” ujarnya dikutip dari Daily Star.
Baca Juga: Pengakuan Stormy Daniels Tentang Skandal Seks dengan Donald Trump: 90 Detik Terburuk di Hidup Saya
“Saya sempat mendapatkan pekerjaan itu selama 1,5 jam. Saya terkejut dan mempostingnya di Facebook dan hal itu akhirnya tersebar kemana-mana,” tambahnya.
Dia mengungkapkan beberapa kemudian perusahaan itu kembali menghubunginya untuk mengembalikan pekerjaannya. Tetapi dia kemudian menolanya.
Shepherd pun mengungkapkan bahwa tato tak mempengaruhi performa atau kemampuan seseotrang dalam bekerja.
Baca Juga: Jasad Arkeolog yang Dipenggal ISIS karena Ingin Lindungi Kota Kuno Palmyra Ditemukan
“Saya sebelumnya seorang asisten manajer dan hal itu tak pernah menjadi masalah. Selama orang itu memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaannya, maka saya tak bisa melihat bagaiamana hal itu bisa dibenarkan,” katanya.
Shepherd mengungkapkan baginya tato adalah bentuk dari seni dan kebebasan berekspresi. Meski begitu, masih banyak yang tak melihatnya seperti itu.
“Saya mendapatkan komentar di jalanan dan dipersekusi secara online,” tuturnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV