> >

Video Detik-Detik Tiga Polisi Myanmar Lindungi Mahasiswa dan Video Unit Polisi Tolak Dukung Militer

Kompas dunia | 11 Februari 2021, 23:28 WIB
Pengunjuk rasa memamerkan plakat di persimpangan di Yangon, Myanmar, Selasa, 9 Februari 2021. Para pengunjuk rasa terus berkumpul pada Selasa pagi di Yangon melanggar pembatasan kerumunan yang dikeluarkan pada hari Senin, yang dimaksudkan untuk membungkam unjuk rasa dan protes menentang pengambilalihan kekuasaan oleh militer. (Sumber: AP Photo)

Sebelumnya, bahkan dilaporkan beberapa unit polisi secara terbuka memihak dan bergabung dengan pengunjuk rasa.

Sebuah video dramatis yang direkam hari Rabu, (10/02/2021) di desa kecil negara bagian Kayah, Myanmar Timur merekam 42 orang polisi pria dan perempuan yang menyatakan setia kepada pemerintahan terguling dan menolak perintah perwira mereka untuk bertugas.

Sejak akhir pekan, Myanmar dihantam oleh rentetan aksi damai buntut kudeta yang dilakukan militer pada 1 Februari.

Massa menggunakan kata-kata kreatif seperti "mantanku buruk, tapi militer lebih buruk" selama berpartisipasi dalam unjuk rasa.

Mereka menyerukan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan tokoh politik lainnya dibebaskan.

Dalam klaimnya, militer membenarkan aksi mereka dengan menuding partai pimpinan Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) melakukan kecurangan pemilu dan tidak menindaklanjuti keluhan berbagai pihak, terutama militer atas kecurangan tersebut. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU