> >

Terkait Kasus T-Shirt Berlogo Kelelawar, China Kadung Tersinggung, Tak Percaya Penjelasan Kanada

Kompas dunia | 3 Februari 2021, 23:00 WIB
T-shirt berlogo "W" yang merupakan logo kelompok hip-hop Wu-Tang Clan, dengan perubahan tulisan menjadi Wuhan yang menjadi sumber polemik baru antara China dan Kanada. (Sumber: Etsy.com)

BEIJING, KOMPAS.TV – Polemik seputar T-shirt berlogo menyerupai kelelawar yang melibatkan China dan Kanada terus berlanjut. Pada Rabu (3/2), Kementerian Luar Negeri China menyatakan tak percaya atas penjelasan dari pihak Kanada bahwa t-shirt tersebut bukan merupakan penghinaan yang berkaitan dengan virus corona.

Seperti dilansir dari Associated Press pekan ini, Kementerian Luar Negeri Kanada menjelaskan bahwa t-shirt berlogo huruf “W” yang merupakan logo kelompok hip-hop Wu-Tang Clan namun dengan tambahan tulisan “Wuhan” itu tidak dimaksudkan sebagai ejekan. Kementerian Luar Negeri Kanada meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.

T-shirt produksi China ini dilaporkan dipesan oleh seseorang di Kedutaan Besar Kanada di Beijing pada musim panas tahun lalu dan menjadi viral di internet China.

Baca Juga: Gara-gara T-Shirt Bergambar Kelelawar, Hubungan China – Kanada Kembali Memanas

Sejumlah warga China mengkritik bahwa logo “W” yang menyerupai kelelawar itu sesungguhnya adalah kelelawar, dan t-shirt tersebut menyiratkan hubungan antara binatang nokturnal itu dengan virus yang kemudian muncul di kota Wuhan. Mereka juga menyebut bahwa logo “W” tersebut mewakili stereotip warga China yang gemar menyantap hidangan yang berasal dari binatang eksotik. Virus yang menyebabkan Covid-19 diduga berasal dari kelelawar, dan kasus virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pada para wartawan pada Rabu bahwa penjelasan Kanada sejauh ini “tidak meyakinkan”.

Baca Juga: Ahli WHO Mulai Selidiki Asal Mula Virus Corona di Wuhan China

“Perbuatan salah staf Kanada yang bersangkutan telah menyebabkan dampak yang mengerikan dan memicu kebencian dan ketidakpuasan yang kuat di antara warga China,” ujar Wang. “Kanada harus menanggapi masalah ini dengan serius dan memberikan penjelasan ke China sesegera mungkin.”

Kementerian Luar Negeri Kanada belum merespon pernyataan Wang.

Kontroversi terkait T-shirt ini kembali memanaskan hubungan antara kedua negara selama 2 tahun terakhir usai tuntutan China agar Kanada membebaskan seorang pejabat perusahaan komunikasi raksasa Huawei yang diekstradisi ke Amerika Serikat (AS) atas tuduhan penipuan di wilayah AS.

Baca Juga: Tuding Perusahaan Militer Komunis, Trump Cekal Xiaomi dan Huawei

Meng Wanzhou, yang merupakan putri pendiri perusahaan tersebut, menyangkal tuduhan itu. China mengklaim bahwa kasus yang dituduhkan pada Wanzhoue dipicu oleh motif politik sebagai bagian upaya AS untuk melebarkan sayap ekonomi global AS. Pengacara Wanzhou berpendapat, proses hukum kliennya telah dilanggar, dan oleh sebab itu harus dibebaskan.

Kanada menangkap Wanzhou di bandara Vancouver pada akhir 2018. Sebagai aksi balasan, China menahan mantan diplomat Kanada Michael Kovrig dan pengusaha Kanada Michael Spavor, menetapkan sejumlah pembatasan terhadap ekspor Kanada ke China, dan menjatuhkan vonis hukuman mati pada penyelundup narkoba Kanada dalam sebuah sidang dadakan.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU