> >

Kudeta Myanmar: Namanya Burma atau Myanmar sih? Nah Ini Penjelasannya

Kompas dunia | 3 Februari 2021, 07:40 WIB
Seorang penjual surat kabar menunjuk ke halaman depan sebuah surat kabar di Yangon, Myanmar, Selasa, 2 Februari 2021. Ratusan anggota Parlemen Myanmar tetap terkurung di dalam perumahan pemerintah di ibu kota negara itu pada hari Selasa, sehari setelah militer melancarkan aksi militer. kudeta dan politisi senior yang ditahan termasuk peraih Nobel dan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. (Sumber: AP Photo/Thein Zaw)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Minggu ini kubu militer yang dikenal dengan sebutan Tatmadaw mengakhiri kekuasaan demokratis semu di Myanmar, saat serdadu dengan perencanaan matang melaksanakan kudeta dan mengambil alih kendali negara.

Kubu militer, seperti dilansir Associated Press, mengatakan hal itu diperlukan karena pemerintah sipil gagal menindaklanjuti tudingan kecurangan pemilu November lalu, yang dimenangkan secara telak oleh partai Liga Nasional Untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi.

Kini Suu Kyi berada dibawah tahanan militer, dan Tatmadaw mengklaim pengambilalihan kekuasaan tersebut sah.

Tetapi dimana ini kudeta terjadi? apakah di Myanmar, nama resmi negara itu? atau di Burma, nama yang disebut oleh pemerintah Amerika Serikat?

Jawabannya cukup bikin mumet. Pasalnya, ketika negara itu berubah nama menjadi Myanmar, semuanya langsung mendadak politis. Termasuk bahasanya; politis.

Hiruk pikuk berisik suara wajan, panci, perabotan dapur dan suara klakson sahut-menyahut di seantero Yangon, Myanmar, sebagai tanda protes dan penolakan atas kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi, demikian dilansir dari Associated Press, Rabu (03/02/2021) (Sumber: CNA/AFP)

Baca Juga: AS Tinjau Langkah yang Akan Diambil Untuk Myanmar dan Rusia

Kenapa Satu Negara Punya Dua Nama?

Selama bergenerasi negara itu bernama Burma, yang mana adalah salah satu suku dominan di sana. Namun tahun 1989, satu tahun setelah junta militer menggasak habis pemberontakan pro-demokrasi, jajaran pemimpin militer mendadak mengganti nama negara itu menjadi Myanmar. 

Saat itu, Burma adalah pesakitan dunia, yang merasa perlu banget untuk memperbaiki citranya. 

Berharap mendapat legitimasi internasional, negara itu membuang nama lamaya yang diwariskan sejak masa penjajahan bermaksud merajut kesatuan dan persatuan etnis. Nama lama mereka, Burma, mengesampingkan banyak nama suku lain disana. 

Di rumah mereka sendiri, perubahan nama itu tidak merubah apapun. Dalam bahasa Burma, "Myanmar" hanyalah versi resmi dari "Burma". Nama negara itu hanya diganti dalam bahasa Inggris. 

Itu hanyalan sulap linguistik, permainan bahasa istilahnya, dan hanya sedikit yang terkecoh. Sebagian besar kalangan di dunia menentang junta militer dengan menolak menggunakan nama baru.

Penguasa militer tertinggi Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing saat memimpin rapat kabinet pertama pasca kudeta militer terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi 1 Februari lalu (Sumber: Straits Times/AFP) 

Baca Juga: Kudeta Myanmar: Pukuli Panci, Wajan, Perabotan Dapur dan Pencet Klakson, Warga Yangon Protes Kudeta

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU