Kudeta Myanmar: Dewan Keamanan PBB Segera Sidang Darurat Membahas Kudeta Militer di Myanmar
Kompas dunia | 2 Februari 2021, 07:41 WIB"Saya mendesak dunia internasional untuk berdiri saat ini bersama rakyat Myanmar, dan bagi setiap negara yang memiliki pengaruh untuk mengambil langkah demi mencegah kemajuan demokrasi dan HAM yang saat ini sudah dicapai, walaupun rapuh, selama masa transisi dari kekuasaan militer," kata Bachelet.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: Thailand dan Kamboja Tak Mau Ikut Campur, Filipina Prioritaskan Warganya
Partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, Liga Nasional Untuk Demokrasi meraih kemenangan besar pada pemilu November kemarin, membuat malu partai yang didukung kelompok militer.
Penguasa militer mengambil alih negara hari Senin, (01/02/2021) beralasan karena pemerintahan NLD dibawah Aung San Suu Kyi tidak menanggapi apalagi menindaklanjuti tudingan berbagai kecurangan pemilu yang dilancarkan militer.
Militer Myanmar, atau Tatmadaw, telah mengambil lih kendali negara dan menerapkan status darurat selama satu tahun ke depan.
Baca Juga: Kudeta Myanmar: Kuasai Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, Militer Umumkan Pemilu Tahun Depan
Penasihat negara Aung San Suu Kyi, presiden, dan jajaran pemimpin pemerintahan dilaporkan sudah berada dibawah tahanan militer.
Wakil Presiden Myint Swe ditunjuk menjadi penjabat presiden dan militer memberlakukan status darurat selama satu tahun sekaligus akan menggelar pemilu baru.
Belum diketahui bagaimana nasib dan nyawa para pemimpin demoratis Myanmar tersebut, dan apakah pemerintahan yang digulingkan dapat kembali ikut pemilu.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV