Angka Pengangguran Jepang Naik Tahun 2020, Pertama Kalinya Dalam 11 Tahun
Kompas dunia | 30 Januari 2021, 06:05 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan anjloknya ekonomi membuat banyak negara terjengkang, tidak terkecuali Jepang. Angka pengangguran Jepang naik tahun 2020, untuk pertama kalinya dalam 11 tahun sebagai efek dari pandemi Covid19, sedangkan lapangan kerja di Jepang tahun 2020 tercatat mengalami penurunan paling tajam dalam 45 tahun terakhir, ungkap pemerintah Jepang dalam sebuah laporan, seperti dikutip Xinhua, Jumat (29/01/2021).
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mengumumkan, rasio ketersediaan lapangan kerja turun 0,42 poin menjadi 1,18, yang berarti terdapat 118 lowongan pekerjaan untuk setiap 100 orang yang mencari pekerjaan.
Angka tersebut adalah penyusutan tercepat sejak penurunan 0,59 poin yang tercatat pada 1975, dan level terendah sejak 2014, kata kementerian.
Baca Juga: Bill Gates: Olimpiade Tokyo Bergantung Pada Kesuksesan Vaksinasi di Jepang
Angka pengangguran tahun 2020 berada di angka 2,8 persen, naik 0,4 persen dari tahun sebelumnya, sekaligus menjadi kenaikan pertama sejak 2009, ungkap Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.
Badan Pusat Statistik Jepang juga menyampaikan, angka pengangguran tahun 2020 bertambah 290,000 orang menjadi 1,91 juta orang, tertinggi dalam 11 tahun terakhir.
Sementara itu, angka orang yang bekerja turun 480,000 menjadi 66,76 juta orang, penurunan pertama dalam delapan tahun.
Jumlah karyawan yang diberhentikan melonjak hingga 800,000 orang menjadi 2,56 juta orang akibat laju lonjakan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Tren Baru Hindari Virus Corona di Jepang: "Makan Diam"
Jumlah tersebut adalah angka tertinggi sejak 1968 yang merupakan tahun pertama pencatatan dan digunakan sebagai tolok ukur perbandingan, tunjuk data kementerian itu.
Pada bulan Desember, tingkat pengangguran berada di posisi 2,9 persen, sementara rasio ketersediaan pekerjaan berada pada posisi 1,06.
Kedua angka tersebut tidak berubah dari bulan sebelumnya, menurut data terbaru yang dikutip Xinhua.
"Data ini menunjukkan dampak signifikan yang berlanjut dari pandemi Covid-19 terhadap pasar tenaga kerja.
Kami akan memantau perkembangannya secara saksama," ujar Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang Ryota Takeda. Selesai
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV