Presiden Rusia Vladimir Putin Tandatangani Perpanjangan Traktat Senjata Nuklir dengan AS
Kompas dunia | 30 Januari 2021, 01:35 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin tandatangani perpanjangan traktat senjata nuklir yang tersisa antara Rusia dan Amerika Serikat, pada hari Jumat, (29/01/2021), hanya satu minggu sebelum pakta itu berakhir.
Kedua majelis parlemen Rusia memberikan suara bulat pada hari Rabu untuk memperpanjang traktat nuklir New START selama lima tahun.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden telah membahas perjanjian nuklir sehari sebelumnya, dan Kremlin mengatakan mereka setuju untuk menyelesaikan prosedur perpanjangan yang diperlukan dalam beberapa hari ke depan.
Baca Juga: Sekjen PBB Sambut Baik Keputusan AS dan Rusia Upayakan Perpanjangan Traktat Senjata Nuklir
Perpanjangan pakta tidak membutuhkan persetujuan kongres di AS, tetapi anggota parlemen Rusia harus meratifikasi langkah tersebut.
Perjanjian tersebut, yang ditandatangani pada tahun 2010 oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, membatasi setiap negara memiliki maksimal 1,550 hulu ledak nuklir yang digelar dan 700 peluru kendali dan pembom yang dikerahkan, serta membolehkan inspeksi untuk verifikasi kepatuhan masing-masing negara.
Baca Juga: Rusia Sambut Baik Usulan AS Perpanjang Traktat Nuklir New START
Biden mengindikasikan selama kampanye kepresidenan AS dia lebih memilih perpanjangan New START, yang dinegosiasikan selama masa jabatannya sebagai wakil presiden di bawah Obama.
Rusia telah lama mengusulkan perpanjangan tanpa syarat apa pun, tetapi pemerintahan Trump menunggu hingga tahun lalu dan membuat perpanjangan itu bergantung pada serangkaian tuntutan.
Baca Juga: Dipimpin Joe Biden AS Dorong Perpanjang Perjanjian Kendali Sejata Nuklir dengan Rusia
Pembicaraan terhenti, dan perundingan yang digelar berbulan-bulan gagal mempersempit perbedaan antara kedua negara.
Setelah Moskow dan Washington menarik diri dari Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah 1987 pada 2019, New START adalah satu-satunya kesepakatan kendali senjata nuklir yang tersisa antara kedua negara.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV