Khawatir Krisis Iklim, Biden Keluarkan Aturan Penghentian Ekonomi Berbahan Bakar Fosil
Kompas dunia | 28 Januari 2021, 12:33 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru menandatangani peraturan untuk mencegah krisis iklim pada Rabu (27/1/2021).
Dengan aturan itu, Biden memerintahkan pemerintah federal Amerika mengubah ekonomi negara dari ketergantungan bahan bakar fosil ke arah ekonomi yang lebih bersih.
Isi aturan itu antara lain rencana penghentian peminjaman tanah federal untuk eksploitasi minyak dan gas. Biden juga memerintahkan peninjauan ulang atas subsidi bagi industri minyak dan gas.
Baca Juga: Selandia Baru Secara Simbolis Mengumumkan Darurat Iklim
Mengutip APNews, kebijakan Biden ini bertujuan untuk melestarikan 30 persen tanah dan air Amerika selama 10 tahun ke depan.
Biden juga memerintahkan pembangunan infrastuktur pembangkit listrik tenaga angin di lepas pantai dan peralihan seluruh kendaraan dinas pejabat federal Amerika menjadi kendaraan listrik.
Biden menargetkan akan menyingkarkan bahan bakar fosil dari sektor energi pada 2035 dan dari ekonomi Amerika secara keseluruhan pada 2050.
Rencana agresif tersebut bertujuan memperlambat pemanasan global akibat ulah manusia. Pemanasan global di Amerika telah memperbesar cuaca ekstrem. Akibatnya, kebakaran hutan yang mematikan terjadi di wilayah barat Amerika, sementara hujan badai menerjang wilayah timur.
Namun, kebijakan ini berisiko bagi Biden dan Partai Demokrat. Kebijakan ini akan menghilangkan banyak pekerjaan di negara-negara bagian penghasil minyak dan batu bara.
Partai Republik langsung menggunakan jurus ini untuk mengkritik Biden.
Baca Juga: BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem Diperkirakan Hingga Februari
“Membatasi industri pertambangan, minyak, dan gas kita akan berdampak buruk pada keamanan dan kemandirian energi kita, '' kata anggota dewan Cathy McMorris Rodgers dari Partai Republik di Washington.
Cathy juga menyebut rencana ini sebagai “kue yang jatuh dari langit”.
Sementara, Biden membalas dan menyebut usaha melawan krisis iklim ini tak bisa menunggu lebih lama lagi.
Dia menyangkal rencananya sebagai “kue yang jatuh dari langit”. Biden mengaku telah memahami risiko kebijakan ini.
Ia menyatakan kebijakan ini juga akan menciptakan jutaan lapangan kerja di sektor energi terbarukan dan otomotif, utamanya pabrik mobil listrik. Ini akan mengimbangi kerugian dari penghentian industri minyak, batu bara, atau gas alam.
“Ini adalah solusi konkret yang bisa ditindaklanjuti. Dan kami tahu cara melakukannya,” tegas Biden.
Penulis : Ahmad-Zuhad
Sumber : Kompas TV