> >

Bangladesh Tempatkan Pengungsi Muslim Rohingya di Pulau Terpencil yang Rawan Badai dan Banjir

Kompas dunia | 28 Januari 2021, 11:02 WIB
Pengungsi Rohingya di kapal angkatan laut ke pulau Bhasan Char di Teluk Bengal, Bangladesh, Selasa, 29 Desember 2020. Kantor Perdana Menteri menyatakan pengungsi Rohingya pindah secara sukarela di bawah manajemen pemerintah. (Sumber: AP Photo)

DHAKA. KOMPAS.TV - Bangladesh akan menempatkan tambahan lebih dari 3.000 pengungsi Muslim Rohingya di sebuah pulau terpencil di Teluk Benggala.

Padahal keputusan tersebut dikritik oleh Grup Hak Asasi Manusia (HAM) yang khawatir mengenai ancaman badai dan banjir di kepulauan tersebut.

Sebelumnya, Bangladesh telah merelokasi sekitar 3.500 pengungsi Rohingya dari Myanmar ke Pulau Bhasan Char sejak awal Desember.

Baca Juga: Malam Nanti Akan Ada Bulan Purnama Wolf Moon, Ini Cara Melihatnya

Mereka sebelumnya berlindung di kamp-kamp perbatasan tempat sekitar satu juta orang tinggal di gubuk bobrok yang bertengger di lereng bukit yang hancur.

Pulau Bhasan Char muncul dari laut sekitar 20 tahun lalu, dan hanya beberapa jam dengan kapal boat dari pelabuhan terdekat di Chittagong.

Para pengungsi Rohingya tersebut juga dilarang oleh Pemerintah Bangladesh untuk meninggalkan pulau tanpa izin.

Baca Juga: Pelajar Singapura Alami Kekerasan Rasial, Pelaku Berusia 16 Tahun Dihukum Rehabilitasi

“Kemungkinan, mereka akan dibawah ke Chittagong besok dan hari berikutnya, mereka akan dikirim ke Bhasan Char dari sana,” ujat Komdor Angkatan Darat Abdullah Al-Mamun Chowdhury dikutip dari Al-Jazeera.

“Sebelumnya kami telah menyiapkan 700 hingga 1.000 orang, tetapi lebih dari 1.800 Rohingya dipindahkan ke sana. Mereka yang sampai lebih dulu akan memanggil kerabat dan teman mereka kesana. Itu sebabnya banyak yang pergi ke sana,” tambahnya.

Bangladeh mengungkapkan kepindahan mereka kepulau itu karena populasi telalu banyak di kamp Cox Bazar dikahawatirkan berujung pada kejahatan.

Baca Juga: Warga Rohingya di Aceh Kabur ke Malaysia, Tersisa 112 Orang

Mereka juga menepis kekhawatiran akan banjir, dengan menegaskan adanya pembangunan tanggul sepanjang dua meter, sepanjang 12 kilometer untuk melindungi pulau bersama dengan perumahan bagi 100.000 orang.

Selain itu, mereka juga menyediakan fasilitas seperti pusat siklon dan juga rumah sakit.

Meski begitu, kepindahan mereka ke sana mendapatkan kritikan internasional, dan mengatakan Bangladesh tak berkonsultasi terkait kepindahan tersebut.

Baca Juga: Kerap Candai Sentimen Agama, Komika Ini Sempat Ditangkap untuk Tuduhan yang Tak Terbukti

“PBB sebelumnya telah berbagi kerangka acuan dengan pemerintah untuk penilaian teknis dan perlindungan demi mengevaluasi keselamatan dan keberlanjutan kehidupan di Bhasan Char, meski kami belum diizinkan untuk melakukan penilaian ini,” ujar badan pengungsi PBB.

“Kami menekankan bahwa semua pergerakan ke Bhasan Char harus sukarela dan berdasarkan informasi lengkap mengenai kondisi kehidupan di pulau tersebut dan hak serta layanan yang dapat diakses oleh para pengungsi di sana,” tambahnya.

Pemerintah Bangladesh mengungkapkan relokasi tersebut sukarela, tetapi beberapa pengungsi dari grup pertama yang datang pada Desember lalu, mengaku mereka telah dipaksa.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU