Situasi di Inggris Masih Berbahaya, PM Johnson Mundurkan Pembukaan Sekolah
Kompas dunia | 28 Januari 2021, 01:10 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Pada Rabu (27/1/2021), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengindikasikan bahwa lockdown di Inggris akan tetap berlangsung hingga setidaknya pada 8 Maret mendatang. Karena itu, rencana pembukaan sekolah yang semula dijadwalkan pada pertengahan Februari, otomatis ikut mundur karena perpanjangan lockdown.
Dalam sebuah pernyataan kepada anggota parlemen, Johnson juga mengonfirmasi pembatasan baru bagi pendatang yang tiba di Inggris dari negara-negara yang beresiko.
Dia mengatakan, saat ini Inggris masih dalam "situasi berbahaya" dengan lebih dari 37.000 pasien dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah selama puncak pandemi sebelumnya, yaitu pada bulan April 2020.
Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Tembus 100 Ribu Jiwa, Boris Johnson: Tanggung Jawab Saya
Sekolah yang seharusnya akan dibuka pada pertengahan Februari, akan diundur hingga 8 Maret. Namun demikian, 8 Maret juga masih merupakan target, dan pembukaan sekolah masih bergantung pada kemajuan di bidang vaksinasi.
“Tanda pertama normalitas mulai kembali adalah siswa kembali ke ruang kelas mereka,” katanya seperti dikutip dari the Associated Press.
Sekolah-sekolah di Inggris kini ditutup untuk semua siswa, kecuali untuk anak-anak dari pekerja kunci seperti dokter dan supir pengiriman. Hal yang sama juga berlaku di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Johnson mengatakan dia berharap pada 15 Februari, empat kelompok paling rentan akan mendapatkan suntikan vaksin pertama mereka, yang akan memberi mereka tingkat kekebalan dalam waktu tiga minggu.
“Oleh karena itu, kami berharap akan aman untuk memulai pembukaan kembali sekolah mulai Senin, 8 Maret dengan pencabutan pembatasan ekonomi dan sosial lainnya setelah data memungkinkan,” katanya.
Baca Juga: Virus Varian Baru dari Inggris Kemungkinan Lebih Mematikan!
Pengumuman tentang adanya kemungkinan perpanjangan lockdown membuat toko-toko yang menjual barang-barang non-essensial, pub serta restoran akan tutup lebih lama lagi. Johnson berharap, rencana untuk pelonggaran bertahap dari lockdown akan diresmikan mulai 22 Februari.
Johnson juga menetapkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk membatasi kemungkinan varian baru virus corona kembali menyebar di Inggris. Dia mengonfirmasi rencana karantina selama 10 hari di hotel atau akomodasi lain yang disediakan pemerintah, bagi siapa pun yang datang dari 22 negara hotspot, termasuk Afrika Selatan, Portugal, dan semua negara di Amerika Selatan.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV