Alabai, Anjing Gembala Tangguh Asli Asia Tengah
Kompas dunia | 27 Januari 2021, 06:00 WIBASHGABAT, KOMPAS.TV – Anjing memang binatang peliharaan yang istimewa. Kasih sayang tanpa batas yang ditunjukkan anjing pada tuannya membuat binatang ini kerap disebut sebagai teman terbaik manusia. Ini pula yang membuat pemimpin Turkmenistan menetapkan satu hari libur nasional untuk memperingati anjing ras lokal negara itu.
Dikutip dari harian Neutral Turkmenistan, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov pada Selasa (26/1) memerintahkan satu hari libur nasional untuk memperingati Alabai, anjing gembala ras lokal asli Asia Tengah. Hari anjing nasional ini akan diperingati pada hari Minggu terakhir di bulan April. Di hari yang sama, Turkmenistan juga merayakan hari kuda nasional untuk memperingati kuda lokal setempat.
Baca Juga: Seekor Anjing Berhari-Hari Setia Tunggu Tuannya di Luar Rumah Sakit Turki. Simak Kisahnya.
Negara Asia Tengah berpenduduk 6 juta warga ini memang memiliki tradisi menggembala binatang selama beratus-ratus tahun, dan bangga pada beragam kuda dan anjing lokal yang dikembangbiakkan di negara itu.
Sejak 2006, Berdymukhamedov memimpin negara gurun yang kaya akan gas alam itu dan menyebut dirinya sebagai “arkadaq” atau pelindung Turkmenistan.
Baca Juga: Anjing Ternyata Dapat Mendeteksi Virus Corona, Penelitiannya Dilakukan di Republik Ceko
Selama bertahun-tahun, Berdymukhamedov memuja Alabai sebagai warisan nasional Turkmenistan. Ia menerbitkan sebuah buku dan menulis sebuah lagu tentang Alabai. Berdymukhamedov memberi Presiden Rusia Vladimir Putin seekor anak anjing Alabai sebagai hadiah pada tahun 2017. Di tahun 2019, ia juga pernah menghadiahkan anak anjing Alabai pada Perdana Menteri Rusia saat itu, Dmitru Medvedev.
Baca Juga: Viral, Anjing Ini Menangis dan Memohon Agar Temannya yang Diculik Dikembalikan
Tahun lalu, Berdymukhamedov mendirikan sebuah tugu anjing Alabai raksasa setinggi 15 meter di Ashgabat, ibukota Turkmenistan.
Baca Juga: Rusia Punya Anjing Jenis Baru Campuran Siberian Husky dan German Shepherd
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV