> >

Karena Joe Biden, Imigran Ini Bisa Pulang Setelah Sembunyi Tiga Tahun

Kompas dunia | 24 Januari 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi deportasi. (Sumber: Shutterstock)

DURHAM, KOMPAS.TV - Jose Chicas akhirnya bisa bernapas lega. Ia telah bersembunyi di sebuah gereja di North Carolina, Amerika Serikat selama tiga tahun. Ia akhirnya bisa pulang ke rumahnya pada Jumat (24/1/2021).

Laki-laki berumur 55 tahun ini adalah imigran asal El Salvador. Selama masa kepemimpinan Donald Trump, aparat menangkapi dan mendeportasi para imigran tanpa dokumen.

Chicas terancam bakal dideportasi pada 2017 setelah bertahun-tahun diinterogasi Departemen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE). Ia pun mengungsi ke sebuah sekolah di kompleks gereja.

Baca Juga: Siapa Sergei Konseko, Bule Rusia yang Dideportasi karena Sempat Bikin Kisruh di Bali?

Chicas tak memahami masalah yang ia alami. Ia berpikir, ia tak perlu bersembunyi terlalu lama di gereja.

“Kupikir aku hanya akan bersembunyi tiga atau empat bulan,” kata Chicas. Namun, akhirnya ia harus bersembunyi tahunan di gereja itu.

Kebijakan ICE menyebut, aparat tak bisa menangkap seseorang di “lokasi-lokasi sensitif”, seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah, kecuali dalam keadaan luar biasa.

Chicas tak sendiri. Setidaknya ada 50 orang yang berlindung di dalam gereja di Amerika Serikat, menurut data Church World Service.

Saat mulai menjabat sebagai Presiden Amerika, Joe Biden mengeluarkan kebijakan menghentikan sebagian besar deportasi selama 100 hari. Pemerintahan Amerika masih meninjau ulang kebijakan imigrasi mereka agar tetap menjaga keamanan nasional, perbatasan dan publik Amerika.

Tak jelas apa yang akan terjadi setelah batas waktu 100 hari itu berakhir. Tak jelas pula nasib para imigran lain yang bersembunyi di berbagai gereja.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU