> >

Penggal Kekasihnya, Mantan Sipir Penjara Ini Kemudian Lemparkan Kepala Sang Pacar ke Rumah Ibunya

Kompas dunia | 18 Januari 2021, 14:15 WIB
Larissa Aurelia da Costa Silva dibunuh dan dipenggal kekasihnya yang berusia 20 tahun lebih tua. (Sumber: Newsflash via Daily Star)

RIO BRANCO, KOMPAS.TV - Keji sekali tindakan yang dilakukan seorang mantan sipir di Brasil, dengan memenggal kekasihnya.

Setelah melakukan pemenggalan tersebut, pria itu kemudian melemparkan kepala pacarnya itu ke rumah ibu sang kekasih.

Mantan sipir bernama Ivanhoe de Oliveira Lima yang berusia 37 tahun mengakui dirinya telah menusuk sang kekasih yang lebih muda 20 tahun, Larissa Aurelia da Costa Silva hingga tewas.

Baca Juga: Mantan Bintang Porno Mia Khalifa Sukses di OnlyFans, Sumbangkan Rp2,2 Miliar untuk Amal

Kepolisian Brasil mengungkapkan Lima kemudian memenggal kekasihnya yang baru berusia 17 tahun itu dan membawa kepalanya ke rumah ibu sang gadis.

Dia pun kemudian melemparkannya dari luar rumah, sekaligus memenuhi ancaman yang pernah dia ungkapkan beberapa bulan sebelumnya.

Polisi kemudian mengungkapkan Lima kemudian pergi ke lapangan sepak bola untuk minum bir dengan temannya.

Baca Juga: Ikut Pemilihan Presiden Peru, Mantan Kiper Klub Serie A Ini Unggul di Polling

Dia pun ditangkap di lapangan dan dibawa ke tahanan pada Februari 2020, yang kemudian mengaku telah membunuh pacarnya.

Usai penangkapannya, polisi pun terkejut ternyata Lima merekam penyerangan terhadap Larissa.

“Yang kami tahu ada perbedaan pendapat antara mereka, dan di tengah perdebatan tersebut, pelaku yang memiliki pisau menusuk dan memenggal kepalanya,” ujar Petugas Kepolisian Martin Hessel dikutip dari Daily Star.

Menurut saudara tiri Larissa, Leandra, memang terjadi perdebatan keduanya dan Lima telah mengancam Larissa pada sebuah pertengkaran, September 2019.

Baca Juga: Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny Ditangkap, AS dan Uni Eropa Mengecam Penahanannya

“Dia saat itu memukulnya dan berjanji akan mengirimkan kepalanya ke pintu rumah ibu kami, ketika dia akan marah lagi. Itu adalah sebuah hubungan yang penuh kekerasan,” tuturnya.

Penemuan jasad Larissa pertama kali diketahui oleh seorang tetangga yang mendengar teriakannya.

Menurut Leandra, sang tetangga berusaha mengintip dan menemukan jasad Larissa yang termutilasi telah dipenuh darah di lantai.

Baca Juga: KJRI Sydney Dorong Penguatan Promosi Bahasa Indonesia

“Dia kemudian menyusuri jejak darah itu dan kemudian tiba di rumah ibu Larissa, di mana dia kemudian melihat kepalanya. Hal itu sangat membuat stress. Saya tak menyangka hal seperti ini terjadi di keluarga kami,” tutur Leandra.

Lima yang dituduh sebagai pelaku penyerangan sadis tersebut, hadir di pengadilan Rio Branco melalui sambungan video karena wabah Covid-19.

Saat ditanyakan pihak penyidik, Lima tak mau menjawab dan menegaskan hanya akan bicara di pengadilan.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU