Jelang Pelantikan Joe Biden, Toko Senjata di AS Banjir Pesanan
Kompas dunia | 18 Januari 2021, 08:57 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Situasi mencekam di Amerika Serikat (AS) jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS pekan ini membuat pesanan senjata meningkat.
Biden akan dilantik sebagai Presiden AS menggantikan Donald Trump, Rabu (20/1/2021) waktu setempat.
Namun, para pendukung petahana Presiden Donald Trump yang tak menerima hasil itu dikabarkan bakal melakukan protes.
Baca Juga: Biden Cabut Larangan Untuk Negara Muslim Pada Hari Pertama Menjabat
Bahkan pendukung Trump berani menyerang Gedung Capitol untuk menggagalkan peresmian Biden sebagai pemenang Pilpres AS.
Seperti dilaporkan New Zealand Herald, saat ini toko-toko di seluruh AS tengah berusaha keras untuk memenuhi permintaan.
Salah satu toko senjata di Texas mengungkapkan mereka tengah berjuang untuk menambah karyawan demi memenuhi pesanan.
Baca Juga: Mesir Umumkan Penemuan Besar Situs Arkeologi Saqqara, Apa Isinya?
Dia juga memprediksi situasi ini akan berlanjut pada 24 bulan ke depan.
Ahli senjata Stephen Gutowski mengungkapkan saat ini toko senjata miliknya di Virginia bahkan pada dasarnya sudah tak menjual amunisi.
Dia mengungkapkan di depan tokonya banyak orang yang berbaris untuk membeli senjata, yang menurutnya saat ini telah habis.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris, Pengamanan Washington DC Diperketat
Sedangkan dilaporkan pada pameran senjata di Iowa adanya peningkatan penjualan yang masif dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada dasaenya kami telah menjual sekitar 50 persen dari senjata yang kami miliki,” ujar juru bicara dari salah satu vendor di pameran tersebut.
Dia mengungkapkan biasanya mereka menjual 13 senjata di pameran yang seperti itu.
Baca Juga: Brasil Setujui Penggunaan Sinovac dan AstraZaneca, Tolak Penggunaan Sputnik V
Namun, mereka mampu menjual nyaris sebanyak 75 senjata setelah beberapa bulan membukanya pada pameran tersebut.
Sebelumnya, FBI telah memperingatkan pihak keamanan terkait potensi adanya protes bersenjata di Washington dan di seluruh 50 negara bagian.
Saat ini, pihak keamanan pun mulai memperketat pengawasannya, apalagi setelah seorang pria bersenjata ditangkap jelang pelantikan Biden.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV