Target Kerusuhan Gedung Capitol Ternyata Jauh Lebih Serius: Menangkap dan Membunuh Para Pejabat AS!
Kompas dunia | 16 Januari 2021, 03:31 WIBPHOENIX, KOMPAS.TV – Kerusuhan yang dilakukan para pendukung Trump dalam serbuan ke Gedung Capitol pekan lalu bertujuan untuk menangkap dan membunuh para pejabat terpilih, demikian diungkapkan jaksa federal dalam dokumen persidangan.
Hal ini terungkap dalam mosi yang diajukan jaksa penuntut Kamis malam (14/1) waktu setempat dalam kasus melawan Jacob Chansley, pria asal Arizona yang berpartisipasi dalam pemberontakan tersebut dengan penampilan wajah dicat, tanpa baju dan mengenakan topi bulu bertanduk.
Detil yang terangkum dalam dokumen persidangan ini mengungkap kenyataan baru tentang seriusnya kerusuhan Gedung Capitol. Para jaksa menganjurkan agar para penyelidik meyakini adanya upaya yang jauh lebih terorganisir, meskipun ada klaim dari para perusuh bahwa kerusuhan tersebut merupakan luapan kemarahan spontan terhadap kekalahan Donald Trump pada hasil pilpres Amerika Serikat (AS). Selama berminggu-minggu, Trump terus mengajukan klaim tak terbukti terkait adanya kecurangan dalam pilpres AS.
Baca Juga: Biden Salahkan Trump dalam Kerusuhan yang Terjadi di Gedung Capitol
Jaksa penuntut mengatakan, setelah Chansley naik ke mimbar yang digunakan Wakil Presiden Mike Pence saat memimpin sidang beberapa saat sebelumnya, Chansley menuliskan ancaman pada Pence yang berbunyi, “Ini hanya masalah waktu, keadilan akan datang.”
Pence dan para pemimpin kongres segera diungsikan keluar ruang sidang oleh paspampres Secret Service dan polisi Gedung Capitol sebelum para perusuh menyerbu masuk ruangan sidang.
“Bukti kuat, termasuk kata-kata Chansley dan aksinya di Gedung Capitol, mendukung fakta bahwa niat para perusuh Gedung Capitol adalah untuk menangkap dan membunuh para pejabat terpilih pemerintah AS,” demikian tulis jaksa penuntut dalam mosi mereka, dan mendesak agar hakim tetap menahan Chansley dalam penjara.
Baca Juga: Protes Penyelenggaraan Pemilu, Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol
Pengacara Chansley, Gerald Williams, tidak membalas telepon dan email dari Associated Press untuk dimintai komentar. Sidang lanjutan dijadwalkan berlangsung pada Jumat waktu setempat.
FBI telah menyelidiki adanya kemungkinan rencana para perusuh menculik dan menyandera para anggota Kongres, dan memfokuskan penyelidikan pada pria yang terlihat membawa borgol dan semprotan merica.
Baca Juga: Biden Sebut Serbuan ke Gedung Capitol oleh Pendukung Trump Sebagai Pemberontakan, Harus Segera Bubar
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV