Tingkatkan Target Produksi Vaksin, Pfizer Kurangi Pengiriman Vaksin ke Eropa
Kompas dunia | 16 Januari 2021, 02:01 WIBKOPENHAGEN, KOMPAS.TV – Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer mengonfirmasi pada Jumat (15/1) akan mengurangi pengiriman vaksin Covid-19 ke Eropa untuk sementara sembari meningkatkan kapasitas produksi hingga 2 milyar dosis per tahun.
“Pengurangan sementara ini akan mempengaruhi seluruh negara-negara Eropa,” ujar juru bicara Pfizer Denmark Line Fedders dalam keterangannya seperti dilansir dari Associated Press.
Fedders mengatakan, untuk memenuhi target produksi 2 milyar dosis vaksin, Pfizer tengah meningkatkan produksi di pabriknya di Puurs, Belgia, dengan mengadaptasi serangkaian fasilitas dan proses yang mensyaratkan sejumlah tes kualitas baru dan persetujuan dari pihak berwenang.
“Sebagai konsekuensinya, dosis yang tersedia bagi negara-negara Eropa akan lebih sedikit pada akhir Januari dan awal Februari,” ujarnya.
Baca Juga: Terkait 50 Juta Dosis Vaksin Corona Pesanan Indonesia, Pemerintah dan Pfizer Masih Negosiasi
Menteri Kesehatan Jerman menyatakan pada Jumat, Pfizer telah menginformasikan hal ini pada Komisi Eropa – yang bertanggung jawab memesan vaksin dari perusahaan tersebut – bahwa Pfizer tidak akan mampu memenuhi pengiriman sesuai yang jumlah dijanjikan selama 3 hingga 4 minggu ke depan.
Kementerian Kesehatan menyatakan, para pejabat Jerman menyesali pengumuman tak terduga tersebut lantaran Pfizer telah membuat komitmen pengiriman yang mengikat hingga pertengahan Februari.
“Pemerintah federal dan negara mengharapkan Komisi Uni Eropa menyediakan kejelasan dan kepastian sesegera mungkin dalam negosiasi dengan Pfizer mengenai tanggal pengiriman selanjutnya,” demikian bunyi pernyataan para pejabat Jerman.
Baca Juga: WHO Resmi Validasi Vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech, Akses Negara Berkembang Diharapkan Makin Mudah
Komisi Uni Eropa melakukan kesepakatan pemesanan vaksin mewakili 27 negara anggota, namun tidak bertanggung jawab atas jadwal dan pengiriman vaksin.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV