Selain Trump, Siapa Saja Presiden AS yang Pernah Dimakzulkan?
Kompas dunia | 14 Januari 2021, 22:08 WIBTerjadi penyelidikan yang mengungkapkan bahwa pencuri telah dibayar dari dana kampanye pemilihan ulang Nixon dari Partai Republik.
Seketika itu, skandal Watergate menyebar jauh melampaui kejadian pembobolan hingga melibatkan pejabat tinggi Gedung Putih.
Komite Kehakiman DPR kemudian memberikan suara untuk meloloskan tiga pasal pemakzulan: menghalangi keadilan, penyalahgunaan kekuasaan, dan penghinaan terhadap Kongres.
Pasal itu kemudian di kirim ke DPR untuk pemungutan suara penuh. Tapi, pemungutan suara tidak pernah terjadi karena pada 8 Agustus 1974, Nixon mengundurkan diri.
Dia menjadi satu-satunya presiden AS dalam sejarah yang melakukan sikap tersebut.
Bill Clinton
Suami dari Hillary Rodham ini merupakan Presiden ke-42 AS yang menjabat dari tahun 1993 hingga 2001. Bill Clinton dimakzulkan saat periode kedua kepemimpinannya berjalan satu tahun, tepatnya pada 19 Desember 1998.
Dalam satu tahun menjabat, Clinton mendapati dirinya sedang diselidiki oleh jaksa khusus Departemen Kehakiman.
Di bawah penasihat khusus Kenneth Starr, ruang lingkup penyelidikan urusan real estate diperluas pada Januari 1998 hingga mencakup perselingkuhan presiden dengan mantan pegawai magang Gedung Putih, Monica Lewinsky.
Sebagai bagian dari gugatan terpisah terhadap presiden AS ke-42, Clinton ditanyai tentang hubungannya dengan Lewinsky.
Di bawah sumpah pada 17 Januari 1998, Clinton membantah memiliki hubungan dengan mantan ajudannya tersebut.
Pada 9 September 1998, Starr merilis laporannya ke Kongres. Publik juga segera bisa melihat laporan Starr setebal 445 halaman yang mencakup kesaksian cabul dari Lewinsky, yang telah membuat kesepakatan kekebalan dengan penasihat independen sebagai imbalan atas kerja samanya.
Laporan itu juga memasukkan 11 kemungkinan alasan untuk pemakzulan presiden dari Partai Demokrat ini.
Pada Desember 1998, DPR AS memilih mendakwa Clinton dengan 2 tuduhan: sumpah palsu dan menghalangi Kongres.
Namun, hasil sidang melansir bahwa Clinton dibebaskan oleh Senat dan ia menolak untuk mundur.
Pada Januari 2001, akhirnya Clinton meninggalkan jabatannya dengan peringkat persetujuan 65 persen, tertinggi dari semua pendahulunya dalam setengah abad.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV