> >

Amerika Akan Wajibkan Semua Penumpang yang Tiba Menunjukkan Bukti Negatif Covid-19

Kompas dunia | 13 Januari 2021, 08:23 WIB
Amerika Serikat memberlakukan aturan baru bagi penumpang internasional yang akan memasuki negaranya. Para penumpang diwajibkan membawa hasil tes negatif Covid-19. (Sumber: Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV -  Pada Selasa (12/1/2021), pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mengumumkan aturan baru dalam penerbangan menuju negara Paman Sam tersebut. Aturan baru ini mewajibkan penumpang yang terbang ke AS untuk menunjukkan bukti negatif Covid-19.

Persyaratan yang diwajibkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ini berlaku untuk warga negara AS serta wisatawan asing. Aturan baru akan berlaku efektif mulai 26 Januari 2021 untuk memberi waktu kepada maskapai penerbangan dan wisatawan mematuhi aturan ini.

Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Larang Impor Vaksin Covid-19 dari Amerika Serikat dan Inggris

Aturan baru juga mewajibkan penumpang udara untuk melakukan tes Covid-19 maksimal dalam waktu tiga hari sebelum penerbangan mereka tiba di AS. Kemudian bukti hasil tes negatif Covid-19 ini diberikan kepada petugas maskapai. Wisatawan juga dapat memberikan bukti bahwa mereka pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah sembuh.

Maskapai penerbangan diperintahkan untuk menghentikan penumpang untuk naik ke pesawat jika mereka tidak memiliki bukti tes negatif Covid-19.

"Pengujian tidak menghilangkan semua risiko. Tapi bila digabungkan dengan periode tinggal di rumah dan tindakan pencegahan sehari-hari seperti memakai masker dan menjaga jarak, ini dapat membuat perjalanan lebih aman, lebih sehat, dan lebih bertanggung jawab dengan mengurangi penyebaran di pesawat, di bandara, dan di tempat tujuan,” kata Direktur CDC Robert R. Redfield seperti dikutip dari the Associated Press.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Amerika Serikat Tembus 20 Juta Orang

Aturan baru ini dilakukan CDC untuk memberikan pendekatan yang masuk akal demi mengurangi risiko varian baru yang datang dari luar negeri untuk memasuki AS.

Saat ini, kemungkinan virus corona varian baru seperti yang ditemukan di Inggris telah ditemukan di banyak negara bagian di AS. “Sejauh ini, 10 negara bagian telah melaporkan 72 kasus varian tersebut”, kata Dr. Ashish Jha, Dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Brown University.

Mungkin aturan baru ini sudah tidak bisa mencegah virus corona varian baru seperti yang ditemukan di Inggris, namun diharapkan dapat menghentikan atau mengurangi penyebaran virus versi baru lainnya, seperti yang baru-baru ini ditemukan di Afrika Selatan.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU