Apa Itu Kreasionisme yang Diajarkan Harun Yahya?
Kompas dunia | 12 Januari 2021, 16:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Harun Yahya, penulis buku-buku Islam dan kreasionis asal Tuki, mendapat hukuman 1.075 tahun dari pengadilan Istanbul pada Senin (11/1). Ia diadili karena penipuan, pemerkosaan, pelecehan seksual pada anak, dan spionase politik.
Namun, apa sebenarnya kreasionisme yang Harun Yahya tuliskan dalam buku-bukunya? Apa itu ada hubungannya dengan kejahatan yang ia lakukan?
Menurut Ensiklopedia Filsafat Stanford, kreasionis secara luas berarti orang yang percaya adanya tuhan pencipta mutlak segala sesuatu. Pada dasarnya, seluruh penganut Islam, Kristen dan Yahudi adalah kreasionis.
Secara ketat, kreasionisme memiliki beberapa kepercayaan spesifik. Salah satunya, seorang kreasionis percaya bahwa alam semesta tercipta dalam enam hari, baik secara harafiah maupun secara lebih fleksibel.
Seorang kreasionis juga percaya bahwa seluruh makhluk hidup tercipta secara ilahiah. Kisah Adam dan Hawa adalah hal penting dalam kreasionisme.
Kreasionis juga percaya banjir yang melanda sekujur bumi tak lama setelah waktu penciptaan.
Singkatnya, kreasionis secara ketat adalah orang-orang yang percaya isi kitab suci secara harafiah.
Orang yang mendorong pencarian bukti ilmiah atas kepercayaan mereka mendapat sebutan Kreasionis Ilmiah.
Ada berbagai macam variasi kreasionisme. Salah satunya adalah Neo-Kreasionis. Mereka percaya kondisi bumi saat ini terbentuk berkat kerja entitas cerdas.
Kelompok yang sering berbenturan dengan kreasionis adalah evolusionis. Kelompok kedua ini percaya teori evolusi. Mereka sering dikaitkan dengan ateisme.
Meski begitu, tak semua kreasionis percaya tuhan. Dan tak semua evolusionis adalah ateis.
Misalnya, pada Maret 2006, Uskup Agung Canterbury Rowan Wiliams pernah menyatakan bahwa kreasionisme seharusnya tak diajarkan di sekolah.
Gregor Mendel, ilmuwan pencetus teori genetika adalah seorang biarawan. Mendel sangat tertarik dengan berbagai teori evolusi. Ia juga membaca karya-karya Charles Darwin.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV