> >

Bedah Kosmetik Laris Manis di Korea Selatan Mumpung Masih Wajib Masker Cegah Covid-19

Kompas dunia | 4 Januari 2021, 20:36 WIB
Ryu Han-na berkonsultasi dengan direktur Klinik Bedah Plastik WooAhIn Park Cheol-woo sebelum menjalani operasi kosmetik pada hidungnya di Seoul bulan lalu (Sumber: Reuters)

"Pertanyaan bedah maupun non-bedah makin banyak tentang mata, alis, jembatan hidung dan dahi, semua yang terlihat saat menggunakan masker," tutur Dr. Park Cheol-woo, dokter bedah di Klinik Bedah Plastik WooAhIn yang akan memimpin operasi bedah plastik Ryu. 

Baca Juga: Video Klip SECRET NUMBER ‘Got That Boom’ Trending di Korea Selatan

Dokter bedah Shin Sang-ho yang bekerja di Klinik Bedah Plastik Krismas di pusat distrik Gangnam mengatakan, banyak yang menghabiskan uang stimulus darurat dari pemerintah di rumah sakit dan klinik, sehingga mendongkrak pemasukan di kuartal ketiga dan keempat tahun 2020. 

"Saya rasa ini seperti belanja balas dendam. Saya merasakan konsumen mengekspresikan emosi mereka (atas pandemi Covid-19) dengan menjalani prosedur kosmetik (termasuk bedah plastik)," tutur Dr. Shin. 

Data pemerintah Korea Selatan menunjukkan, dari 14,2 triliun won Korea dana tunai stimulus pemberian pemerintah kepada rakyat Korea Selatan, 10,6 persen ludes di rumah sakit dan apotik. Itu adalah pembelanjaan dana stimulus nomer tiga terbesar dibawah supermarket dan restoran, walau rincian tentang rumah sakit tempat pembelanjaan uang itu tidak diungkapkan. 

Data Gangnam Unni menunjukkan penggunanya melonjak 63 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 2,6 juta orang tahun lalu. Dari jumlah itu, 1 juta orang meminta sesi konseling, berlipat ganda dibanding tahun sebleumnya. 

Baca Juga: Daftar Artis KPop Paling Populer 2020 Versi Spotify

Pandemi membuat industri bedah kosmetik sulit untuk merayu konsumen asing sehingga tahun lalu, industri tersebut lebih banyak berfokus lokal dan regional di negara itu. 

Namun, gelombang ketiga serangan virus corona Covid-19 tetap menjadi kekuatiran utama, terutama saat negara itu terus mengungkapkan rekor kasus penularan harian. 

"Kami melihat angka yang tinggi untuk  pembatalan konsultasi, karena masyarakat cenderung menahan diri untuk tidak keluar rumah...konsumen dari pinggiran kota adalah yang terbanyak menunda operasi ke tahun 2021," tutur Dr. Park.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU