> >

Apa Menu Favorit Warga Pompeii? Situs Restoran Cepat Saji Yang Berhasil Digali Menemukan Jawabannya

Kompas dunia | 27 Desember 2020, 02:18 WIB
Situs Taman Arkeologi Pompeii dekat Napoli, Italia, menunjukkan sebuah thermopolium, atau restoran cepat saji yang menyajikan makanan panas dan minuman di era Romawi kuno. (Sumber: Luigi Spina / Parco Archeologico di Pompei via AP)

Salah satu temuan yang mengejutkan yakni tulang-belulang lengkap dari seekor anjing. Temuan tersebut menggelitik para arkeolog, lantaran bukan merupakan anjing besar dan berotot yang terlukis di konter, tapi malah seekor anjing dewasa yang kecil, yang tingginya hanya 20-25 sentimeter. Agak jarang, kata Amoretti, untuk menemukan sisa-sisa anjing kecil seperti itu dari jaman kuno. “Ini penemuan yang membuktikan perkembangbiakan selektif di jaman Romawi untuk mendapatkan hasil itu,” katanya.

Baca Juga: Perpaduan Estetika Romawi, Art Deco, dan Rusia Kuno

Temuan lain yang berhasil digali yakni sebuah sendok perunggu, 9 amphorae, yakni bejana yang digunakan sebagai wadah makanan pada jaman Romawi, sejumlah termos dan sebuah wadah minyak dari keramik.

Pengusaha restoran sukses menyadari bahwa lokasi yang tepat merupakan kunci, dan operator restoran cepat saji ini tampaknya telah menemukan lokasi yang bagus. Osanna mencatat bahwa tepat di luar restoran cepat saji tersebut merupakan area perempatan dengan sebuah air mancur dan thermopolium lain di dekatnya.

Baca Juga: Niatnya Restorasi, Tapi Malah Jadi Bahan Tertawaan

Pompeii hancur akibat letusan Gunung Vesuvius yang terletak dekat kota Napoli kini. Sebagian besar kota kuno Pompeii masih belum digali. Situs penggalian Pompeii menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Italia.

Sisa-sisa tulang manusia juga ditemukan dalam penggalian restoran cepat saji tersebut. Pihak berwenang Pompeii menyebut, tulang belulang manusia tersebut tampaknya telah dijamah tangan para pencuri yang menggali untuk mencari barang-barang berharga. Sebagian tulang belulang tersebut ditemukan dalam bejana, yang kemungkinan diletakkan di situ oleh para penggali ilegal itu.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU