Tutup Karena Covid-19, Restoran Terbesar Berlin, Hofbraeu, Layani Tunawisma Hadapi Musim Dingin
Kompas dunia | 19 Desember 2020, 08:00 WIBBERLIN, KOMPAS TV - Pandemi Covid-19 tidak membuat kehidupan di jalanan Berlin lebih mudah bagi Kaspars Breidaks.
Selama tiga bulan, pria Latvia berusia 43 tahun itu tidak tertampung di penampungan tunawisma yang beroperasi dengan kapasitas yang berkurang untuk menjaga jarak yang aman dari satu sama lain.
Karena orang Berlin lebih sedikit yang pergi keluar rumah akibat pandemi Covid-19 dan musim dingin, jauh lebih sulit untuk mengumpulkan uang dengan mengemis atau mengumpulkan botol untuk dijual untuk didaur ulang.
Tetapi pada pagi musim dingin yang sangat dingin minggu ini, Breidaks mendapati dirinya memakan makanan panas gratis dan tempat untuk menghangatkan diri, setelah restoran terbesar di ibu kota Jerman, Hofbraeu Berlin - tutup karena Lockdown Covid-19 - beralih fungsi untuk sementara membantu para tunawisma.
Baca Juga: Jerman dan Belanda Lockdown Jelang Natal dan Tahun Baru
“Para tunawisma lain di stasiun kereta memberi tahu saya tentang tempat ini,” kata Breidaks, melepas topi hitam berbulu dengan penutup telinga panjang saat dia duduk di bangku di ruang bir yang hangat dan luas dekat alun-alun Alexanderplatz yang terkenal di Berlin. "Saya datang ke sini untuk sup panas."
Semua berawal dari ide seorang staf Hofbraeu yang bekerja sukarela melayani tuna wisma ditempat penampungan. Staf itu mengusulkan kepada manajemen untuk membuka aula restoran tersebut untuk para tuna wisma kota.
Tidak lama mereka sadar ide tersebut sangat bermanfaat bagi seluruh pihak, tutur Manajer Hofbraeu, Bjoern Schwarz.
Selain bisa membantu tunawisma di masa sulit pada musim dingin, kegiatan mereka mendapat dana dari pemerintah kota sehingga bisa memberi pendapatan bagi karyawan restoran serta memberi restoran uang masuk untuk menutup biaya rutin.
Bekerja sama dengan kota dan dua LMS, restoran tersebut dengan cepat mengembangkan konsep ruang dan konsep hidangan untuk menampung hingga 150 tunawisma dalam dua shift setiap hari hingga akhir musim dingin. Mereka mulai menyajikan makanan bagi para tuna wisma pada hari Selasa.
Itu hanya jumlah yang kecil dibandingkan dengan 3.000 tamu restoran, terutama turis, yang akan memadati tempat ini pada saat-saat indah di masa normal.
Baca Juga: Jerman Lockdown Mulai 16 Desember 2020 untuk Kurangi Sebaran Corona
Tetapi aula yang luas restoran terkenal itu terbukti sangat cocok untuk mengakomodaasi para tunawisma dan memberi mereka banyak ruang untuk menghindari infeksi.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV