> >

Gaji Tak Dibayar, Lebih dari 100 Pekerja Pabrik iPhone Mengamuk

Kompas dunia | 14 Desember 2020, 10:36 WIB
Seorang wanita merusak pabrik iPhone, Wistron Infocoom di Bengaluru, Sabtu (12/12/2020). (Sumber: Twitter)

BANGALORE, KOMPAS.TV - Lebih dari 100 pekerja pabrik iPhone ditangkap polisi setelah mengamuk karena gajinya tak dibayar.

Insiden tersebut terjadi di pabrik iPhone, Wistron Infocomm di Bengaluru, Negara Bagian Karnataka, India, Sabtu (12/12/2020).

Pada rekaman di media sosial menunjukkan kamera CCTV dan panel kaca hancur. Selain itu juga terlihat lampu rusak dan mobil yang dibakar.

Baca Juga: Donald Trump dan Pejabat Senior Pemerintah AS Akan Menjadi yang Pertama Menerima Vaksin Covid-19

Para pekerja mengungkapkan bahwa gaji mereka tak dibayar penuh selama empat bulan dan dipaksa menjalani tambahan waktu kerja.

Kekerasan sendiri terjadi setelah sekitar 2.000 orang dari shift malam akan pergi meninggalkan gedung di Narsapura.

Ratusan orang datang dengan penuh kemarahan, menggelah kantor eksekutif senior, menghancurkan furniture, unit perakitan dan panel kaca serta pintu.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona Tiba Untuk Pertama Kalinya di Kanada

Perusakan itu membuat Wakil Kepala Kementerian Karnataka, CN Ashwathanarayan mengutuk keras prilaku tersebut,

Dia pun menegaskan pihaknya akan memastikan situasi ini akan diselesaikan secepatnya.

“Kami akan memastikan semua hak pekerja dilindungi sebagaimana mestinya dan semua iuran mereka dihapus,” katanya dikutip dari BBC.

Baca Juga: Pria Bersenjata Ditembak Oleh Polisi Saat Konser Natal di Katedral New York

Sebelumnya seorang pemimpin serikat pekerja mengatakan kepada The Hindustani bahwa ada eksplorasi pekerja secara brutal di pabrik itu.

“Pemerintah negara bagian mengizinkan perusahaan tersebut melanggar hak-hak dasar,” ujar sosok yang biasa dipanggil Satyanand itu.

Sementara itu pihak Winstron menegaskan mereka berjanji untuk mengikuti hukum ketenagakerjaan lokal.

Baca Juga: Festival Onta Batal Dilanjutkan di Arab Saudi Akibat Covid-19

Pada pernyataannya kepada AFP, perusahaan tak merujuk langsung kepada para pekerja.

Tetapi mereka menegaskan bahwa insiden itu disebabkan oleh orang-orang yang tak diketahui identitasnya dari luar yang menyusup dan merusak fasilitas pabrik dengan maksud yang tak jelas.

Pihak pabrik pun menegaskan kegiatan operasional akan kembali dimulai secepatnya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU