Maroko Segera Ajarkan Sejarah dan Budaya Yahudi di Sekolah Dasar
Kompas dunia | 14 Desember 2020, 08:15 WIBRABAT, KOMPAS TV – Sejarah dan Budaya Yahudi akan segera menjadi bagian dari kurikulum pendidikan di Maroko. Ini adalah yang pertama di kawasan Maghribi serta di Maroko dimana Islam diputuskan sebagai agama resmi negara.
Gulf News mengutip pendapat Sekjen Dewan Masyarakat Yahudi Maroko menyebut, keputusan tersebut "memiliki dampak seperti tsunami," dan "Merupakan yang pertama di dunia Arab,"
Selama bertahun-tahun walau Kerajaan Maroko tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, ribuan warga Yahudi asal Maroko berkunjung ke Israel untuk merayakan hari besar keagamaan dan berziarah.
Minggu ini Maroko menjadi negara ke empat sejak Agustus, yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dalam upaya yang difasilitasi Amerika Serikat. Sebelumnya, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan terlebih dulu membuka hubungan diplomatik resmi.
Baca Juga: Normalisasi Hubungan dengan Israel, Maroko Dapat Tawaran Eksklusif Pembelian Senjata dari AS
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikutip Gulf News mengatakan, kantor penghubung akan kembali dibuka di Tel Aviv dan Rabat, yang ditutup Maroko tahun 2000 pada awal perlawanan Palestina gelombang kedua. Selain itu Netanyahu menambahkan, hubungan diplomatik skala penuh akan segera diresmikan.
Maroko memastikan hal tersebut, dimana Raja Maroko Muhammad VI menegaskan kepada presiden petahana AS Donald Trump bahwa negaranya sepakat membuka hubungan diplomatik resmi dengan Israel secepatnya.
Perlawanan Terhadap Ekstremisme
Keputusan untuk menambahkan materi sejarah dan budaya Yahudi dalam pelajaran resmi sekolah dasar sebelumnya telah dilaksanakan secara diam-diam sebelum kesepakatan pembukaan hubungan diplomatik antara Maroko dan Israel.
Sebagai bagian dari pengembangan pendidikan kurukulum Maroko sejak 2014, pelajaran sejarah dan budaya Yahudi akan diajarkan pada murid tingkat akhir sekolah dasar, di usia 11 tahun, demikian pernyataan kementerian pendidikan Maroko.
Kebijakan ini bertujuan untuk "menyoroti keragaman identitas Maroko," menurut Fouad Chafiqi, kepala program akademik kementerian pendidikan Maroko seperti dikutip dalam laporan Gulf News.
Baca Juga: Maroko Normalisasi Hubungan dengan Israel, Palestina Kembali Menjerit
Komunitas Yahudi Maroko sudah berada di Maroko sejak awal peradaban dan berkembang selama berabad-abad, terutama sejak kaum Yahudi diterima dan mendapat perlindungan di Maroko setelah diusir Raja Katolik Spanyol sekitar tahun 1492. Pada akhir tahun 1940an, warga Yahudi Maroko berjumlah sekitar 250,000 orang, atau sekitar 10% dari populasi negara tersebut.
Penulis : Edwin-Shri-Bimo
Sumber : Kompas TV