> >

Keponakan Trump Sebut Pamannya Kejam dan Pengkhianat

Kompas dunia | 6 Desember 2020, 01:20 WIB
Mary Trump, keponakan petahana Presiden AS Donald Trump. (Sumber: Avary Trump via AP)

“Inilah sosok yang tak pernah menang secara sah dalam hidupnya,” ujar Mary. “Tapi dia juga tak pernah kalah. Karena dalam pandangannya, menang sungguh hal yang sangat penting dan ia merasa harus selalu menang hingga menghalalkan segala cara, termasuk berbohong, berkhianat dan mencuri.”

Mary menyebut, sang presiden mewarisi tabiat buruknya dari sang ayah, Fred Trump, seorang pengembang real estat yang meninggal di tahun 1999. Mary menyebut kakeknya sebagai “seorang manusia mengerikan yang menikmati menghina orang lain.”

“Tidak sesederhana itu menyebut Donal Trump buruk dan kejam. Masalahnya, ia memang diijinkan untuk berlaku seperti itu,” terang Mary. “Setiap pelanggaran yang dilakukannya tanpa menerima hukuman telah menjadi celah baginya untuk makin bersikap buruk.”  

Mary menyadari bahwa dirinya hanya sesekali bertemu dengan sang presiden dalam 20 tahun terakhir. Dalam bukunya “Terlalu Banyak dan Tak Pernah Cukup”, Mary menulis bahwa Trump sempat mengundangnya dan keluarganya dalam acara makan malam keluarga di Gedung Putih pada 2017. Saat itu, Mary menyebut sosok Trump dengan, “Ia tak berubah sama sekali. Saya melihat orang yang sama yang saya kenal saat saya bertumbuh besar.”

Donald Trump kini tengah menghadapi setidaknya satu penyelidikan kriminal yang tertunda, penyelidikan atas urusan bisnisnya oleh jaksa wilayah Manhattan. Kasus ini berjalan lambat karena kubu Trump melawan dengan pertarungan hukum seputar akses pengembalian pajaknya.

Tak ada satu pun mantan presiden AS yang pernah ditangkap usai lengser dari Gedung Putih, namun Mary Trump berpendapat bahwa melindungi orang-orang berkuasa dari hukuman telah merusak negara secara historis.

“Akan menjadi sebuah tragedi jika Donald dan semua orang yang membolehkan dan melakukan kejahatan bersama Donald tidak dimintai pertanggungjawaban,” ujar Mary. “Ini akan membuat negara ini tak mungkin pulih dalam jangka waktu panjang.”

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU