Akibat Perseteruan Bersejarah, Serbia dan Montenegro Saling Usir Duta Besar
Kompas dunia | 29 November 2020, 13:45 WIBPODGORICA, KOMPAS.TV - Dua negara bertetangga, Serbia dan Montenegro secara mengejutkan saling mengusir duta besar.
Hal ini terkait sebuah perseteruan bersejarah antara kedua negara yang terjadi sekitar 102 tahun lalu.
Sebelumnya Duta Besar Serbia untuk Montenegro, Vladimir Bozovic berkomentar terkait keputusan otoritas Montenegro untuk bergabung dengan Serbia pada 1918.
Baca Juga: Selandia Baru Miliki Anggota Parlemen dari Afrika untuk Pertama Kalinya, Siapa Dia?
Menurut Bozovic hal itu terjadi sebagai ekspresi kebebasan atas keinginan rakyat yang ingin bersatu dengan Persaudaraan Serbia, yang akhirnya membentuk Yugoslavia.
Rupanya, pernyataan itu tak diterima dengan baik oleh Montenegro, yang kemudian memutuskan memerdekakan diri dari Yugoslavia.
Seperti dikutip dari BBC, Kementerian Luar Negeri Montenegro menegaskan apa yang diungkapkan Bozovic itu telah meremehkan negara yang memberinya kekebalan diplomatik.
Baca Juga: Iran Pastikan Pembalasan atas Pembunuhan Ahli Nuklir Moshen Fakhrizadeh Jadi Prioritas
Bozovic pun dikabarkan telah diberikan peringatan secara verbal dan tertulis, sebelum akhirnya diusir dari Montenegro.
Sebagai tindakan balasan, Serbia meminta Duta Besar Montenegro, Tarzan Milosevic untuk meninggalkan negara tersebut.
Pada 1918 lalu, Montenegro memutuskan bergabung dengan Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia yang kemudian dikenal sebagai Yugoslavia.
Baru pada 2006, Montenegro kemudian memutuskan kemerdekaannya dan menjadi negara berdaulat untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dunia I.
Baca Juga: Kelompok Militan Boko Haram Lakukan Pembantaian, 43 Petani Dibunuh
Ironisnya, pengusiran Bozovic dilakukan Pemerintah Montenegro yang masa kekuasannya akan berakhir.
Pemerintahan Montenegro selanjutnya akan diisi kabinet dari partai-partai yang mendukung Serbia usai memenangkan pemilihan umum, Agustus lalu.
Pemerintah baru akan segera memulai pekerjaannya pada pekan mendatang.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV