Ciptakan Aplikasi Anti Cyberbullying, Remaja Ini Raih Penghargaan
Kompas dunia | 14 November 2020, 13:36 WIBDHAKA, KOMPAS.TV - Seorang remaja asal Bangladesh mendapatkan penghargaan internasional setelah dirinya menciptakan aplikasi anti cyberbullying.
Remaja bernama Sadat Rahman dan berusia 17 tahun itu meraih dianugerahi penghargaan Perdamaian Anak-Anak Internasional atas usahanya tersebut.
Rahman menciptakan aplikasi yang bisa membantu para remaja terkait penindasan dan pelecehan secara daring, yang bernama Cyber Teens.
Baca Juga: Perdana Menteri Palestina Sadari Ancaman Kedatangan Menlu AS Mike Pompeo ke Pemukiman Ilegal Israel
Rahman terinspirasi membuat aplikasi tersebut setelah mendengar remaja berusia 15 tahun yang bunuh diri setelah ditindas di media sosial.
Peraih Nobel, Malala Yousafzai mengungkapkan sosok Rahman sebagai sebuah inspirasi.
“Dia memanggil semua orang muda untuk menghentikan cyberbullying dan membantu sesama di komunitasnya yang menderita kekerasan mental dan emosional. Sadat adalah pembuat perubahan,” tuturnya dikutip dari BBC.
Baca Juga: Telepon Iseng Laporkan Penyanderaan, Karyawan Kantor Pengembang Game Ubisoft Dievakuasi Polisi
Penghargaan Perdamaian Anak-Anal Internasional, merupakan penghargaan tahunan yang mengakui pekerjaan para pemuda yang mempromosikan hak anak-anak.
Salah satu pemenangnya adalah aktivias lingkungan hidup asal Swedia, Greta Thunberg.
Aplikasi Cyber Teens, memudahkan para remaja untuk melaporkan cyberbullying secara rahasia melalui jaringan sukarelawan.
Baca Juga: Jerman Dakwa 12 Ekstrimis Sayap Kanan yang Ingin Serang Umat Islam
Para sukarelawan ini yang kemudian menghubungi kepolisian atau pekerja sosial, serta mengedukasi remaja mengenai keamanan saat menggunakan Internet.
Sejak diluncurkan aplikasi itu telah membantu lebih dari 300 pemuda korban kejahatan online, serta membantu penangkapan 8 orang, termasuk salah satunya orang dewasa yang kerap melecehkan anak-anak secara seksual lewat daring.
Rahman berencana menggunakan uang hadiah penghargaan sebesar 100.000 euro atau setara Rp1,6 miliar untuk menyebarkan aplikasi tersebut ke seluruh negaranya.
Baca Juga: Keponakan Donald Trump Yakin Pamannya Tak Akan Mencalonkan Diri Lagi pada 2024, Ini Sebabnya
Dia juga berharap model aplikasinya juga diterapkan di seluruh belahan dunia.
“Saya percaya kesadaran, empati, bimbingan dan akti merupakan empat penggerak memerangi cyberbullying,” kata Rahman.
“Perjuangan melawan Cyberbullying seperti perang, dan dalam peran ini saya adalah pejuang. Jika semua orang memberikan dukungan kepada saya, bersama kita akan memenangkan ini,” tambahnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV