> >

Kartun Menteri Luar Negeri Prancis Disensor, Turki: Mereka Hipokrit

Kompas dunia | 7 November 2020, 14:13 WIB
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusglu. (Sumber: AP Photo)

ANKARA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyebut Pemerintah Prancis sebagai pemerintahan yang hiprokrit.

Hal itu terkait dengan disensornya kartun dari Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michael Blanquer.

Padahal, sebelumnya Presiden Prancis, Emmanuel Macron menegaskan tak akan melarang penerbitan karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Pernah Diledek Donald Trump, Aktivis Remaja Ini Balas Menyindir

Menurut Macron itu menjadi bagian dari nilai-nilai kebebasan berpendapat yang dianut Prancis.

“Ini merupakan contoh bagus dari hipokrit dan standar ganda,” ujar Cavusoglu saat menghadiri pertemuan Proses Kooperasi Menteri Luar Negara di Selatan dan Timur Eropa (SEECP) di Antalya, seperti dikutip Anadolu Agency.

Dia mengatakan ketika serangan terhadap nilai Ketuhanan sebagai kebebasan berbicara, namun kritikan terhadap mereka dianggap sebagai sebuah serangan.

Baca Juga: Aktivis Ditangkap setelah Berperan sebagai Yesus dan Mempertontonkan Penyalibannya

“Kami semua menentang segala jenis diskriminasi dan rasisme. Kami melihat mereka semua sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” tuturnya.

Turki menjadi salah satu yang menentang keras pernyataan Macron yang mendukung penerbitan karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Semakin Terdesak, Trump Hardik Biden: Jangan Sembarang Klaim Telah Jadi Presiden

Bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sempat mengkritik Macron dengan menyarankan memeriksakan kondisi kejiwaannya.

Macron sendiri juga sempat mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang berada dalam kondisi krisis.

Permasalahan karikatur Nabi Muhammad sendiri sempat menimbulkan sejumlah serangan di Prancis.

Baca Juga: Kemlu Fasilitasi Kepulangan 157 ABK WNI di Kapal Ikan RRT Sesuai Protokol Covid-19

Salah satunya pemenggalan guru sejarah di luar kota Paris yang bernama Samuel Paty.

Paty dipenggal tak lama setelah mendiskusikan dan memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad.

Pelaku pemenggalan tersebut adalah imigran Chechnya kelahiran Moskow, Abdullakh Azronov yang berusia 18 tahun.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU