Korban Tewas Karena Gempa di Turki Mencapai 116 Orang, Operasi Penyelamatan Dihentikan
Kompas dunia | 5 November 2020, 02:24 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Korban tewas dalam gempa bumi di Laut Aegea pekan lalu, kini telah mencapai 116 orang.
Pada Rabu (4/11/2020), tim SAR telah selesai melakukan operasi pencarian korban di bangunan yang runtuh akibat gempa di kota Izmir, Turki.
Semua korban gempa bumi ditemukan tewas di kota Izmir, kecuali dua orang remaja yang ditemukan tewas di pulau Samos, Yunani. Pulau Samos terletak di selatan pusat gempa.
Mehmet Gulluoglu, Kepala Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki, mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan telah selesai di 17 bangunan yang runtuh di Izmir.
Baca Juga: Ajaib! Elif Selamat Setelah Tiga Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa
Operasi penyelamatan dilakukan dengan kecepatan penuh sejak gempa terjadi Jumat (30/10/2020) lalu dan berhasil mengevakuasi 107 korban selamat dari puing-puing.
Seperti dikutip dari the Associated Press, dari 1.035 orang yang terluka dalam gempa itu, 137 orang masih dirawat di rumah sakit.
Dalam pertemuan kabinet yang dilakukan pada Selasa malam, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk tidak menyerah sampai korban terakhir ditemukan.
Semangat tim penyelamat pun meningkat, ketika pada Selasa lalu, mereka berhasil menyelamatkan seorang gadis kecil berusia 3 tahun, setelah tertimbun 91 jam di bawah reruntuhan gempa.
Baca Juga: Ajaib! Elif Selamat Setelah Tiga Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa
Guncangan dirasakan di seluruh Turki barat, termasuk di Istanbul, serta di ibu kota Yunani, Athena. Sekitar 1.700 gempa susulan pun datang setelah itu, 45 di antaranya berkekuatan lebih dari 4,0.
Di Izmir, gempa tersebut meruntuhkan bangunan menjadi puing-puing atau membuat lantai amblas ke dalam tanah.
Pihak berwenang telah menahan sembilan orang, termasuk kontraktor gedung, untuk diinterogasi atas runtuhnya enam bangunan.
Turki memiliki campuran bangunan tua dan bangunan baru yang dibuat dengan konstruksi murah atau ilegal yang tidak menahan gempa dengan baik.
Baca Juga: Turki dan Yunani Dihantam Gempa dengan Magnitudo 7, Erdogan dan Mitsotakis Saling Menguatkan
Peraturan telah diperketat untuk memperkuat atau menghancurkan gedung-gedung tua, dan pembaruan perkotaan sedang dilakukan di kota-kota Turki. Namun para ahli mengatakan revitalisasi bangunan tidak bisa dilakukan dengan cepat.
Negara ini terletak di atas dua garis patahan utama yang membuat gempa bumi sering terjadi disana.
Penulis : Tussie-Ayu
Sumber : Kompas TV