> >

Pernyataan Macron Dianggap Memecah Belah, Organisasi Muslim Eropa Beri Peringatan

Kompas dunia | 2 November 2020, 11:03 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Sumber: AP Photo)

PARIS, KOMPAS.TV - Sebanyak 20 organisasi muslim Eropa memberikan peringatan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Mereka mengungkapkan pernyataan Macron memiliki potensi besar untuk memecah belah.

Macron sebelumnya menegaskan tak akan melarang penerbitan karikatur Nabi Muhammad demi menghormari kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Kecam Macron, Komposer Terkenal Iran Ajak Sejawatnya Kembalikan Penghargaan yang Diberikan Prancis

Dia juga sempat mengasosiasikan Islam dengan sejumlah tindakan terorisme.

Organisasi muslim Eropa dari sejumlah negara seperti Belanda, Finlandia dan Italia pun meminta Macron menghentikan pernyataan yang menyudukan Islam.

Mereka pun menegaskan Macron telah gagal memberikan sebuah moral yang kuat dari kepemimpinannya.

Baca Juga: Sentil Emmanuel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau: Kebebasan Berekspresi Ada Batasnya

“Menodai Islam dan warga Muslim Anda sendiri, menutup masjid, organisasi hak manusia dan Muslim, serta menggunakan kesempatan ini untuk membangkitkan kebencian lebih jauh, telah memberikan dorongan kepada para rasis dan ekstrimis brutal,” bunyi petisi mereka dikutip Al-Jazeera.

“Dasar moral yang ingin kami ajak kepada Anda adalah menolak kebencian, marjinalisasi dan pernyataan yang memecah belah, serta menggunakan kepemimpinan Anda untuk menyatukan semua orang,” tambahnya.

Pada beberapa pekan terakhir, Macron mendapatkan kecaman dari dunia Islam setelah mengungkapkan hal itu.

Baca Juga: Trump Berusaha Menyelamatkan Suara di 48 Jam Terakhir Menuju Pemungutan Suara

Dia membela majalah Charlie Hebdo yang kembali menerbitkan karikatur Nabi Muhammad pada September lalu.

Akibatnya, seorang guru sejarah di luar kota Paris bernama Samuel Paty dipenggal tak lama setelah mendiskusikan dan memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad, Jumat (16/10/2020).

Selain itu, tak sampai sebulah dari peristiwa pemenggalan, penyerangan juga terjadi di sebuah gereja di Nice, Kamis (29/10/2020) dan menewaskan tiga orang.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU