> >

Macron Dianggap Hina Islam, Petinggi Negara Muslim Mengecam

Kompas dunia | 26 Oktober 2020, 23:38 WIB
Demonstrasi terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Turki. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah petinggi negara Muslim mengecam tindakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam.

Macron tengah menjadi sorotan setelah memutuskan tak melarang peredaran karikatur Nabi Muhammad.

Menurut dia, pelarangan tersebut akan melukai nilai-nilai kebebasan berkespresi yang dianut Prancis.

Baca Juga: Wow, Asteroid Sebesar Piramid Besar Giza Akan Tabrak Orbit Bumi Pekan Depan

Padahal karikatur tersebut sempat membuat banyak kejadian yang melibatkan korban jiwa.

Teranyar, pemenggalan seorang guru sejarah bernama Samuel Paty d Paris.

Paty dipenggal disinyalir karena sebelumnya sempat mengadakan diskusi dan memperlihatkan gambar karikatur Nabi Muhammad.

Baca Juga: Pemimpin Cina Bahas Cetak Biru Ekonomi 5 Tahunan, Tekankan Pembangunan Teknologi

Macron juga sempat mengungkapkan Islam merupakan agama yang berkaitan dengan terorisme.

Dia pun menyebutkan pemenggalan tersebut sebagai serangan terorisme Islam.

Menanggapi hal itu sejumlah pemimpin dunia Islam mengungkapkan kemarahannya.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin Didesak Mundur Seusai Raja Tolak Keadaan Darurat

Salah satunya adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Erdogan bahkan menyarankan untuk memboikot produk Prancis.

“Saya meminta masyarakat di sini. Jangan pernah memberikan pujian terhadap barang-barang dari Prancis. Jangan beli mereka,” ujar Erdogan dikutip dari NDTV.

Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menilai Macron membuat Islamophobic semakin kencang.

Baca Juga: Chile Tulis Ulang Konstitusi, Akhiri Peninggalan Augusto Pinochet

“Seharusnya Presiden Macron saat ini memberikan sentuhan yang menyembuhkan dan melarang ruang untuk ekstrimis ketimbang menciptakan polarisasi dan marjinalisasi yang akan berujung pada radikalisasi,” tulis Khan di Twitter.

“Sayangnya, Presiden Macron memilih memprovokasi umat Islam, termasuk warganya sendiri dan mendorong tampilan kartun yang dihujat dan menargetkan Islam serta Nabi Muhammad,” lanjutnya.

Perdana Menteri Iran, Javad Zarif turut menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh Macron.

Baca Juga: Ngeri, Seorang Istri Potong Kemaluan Suaminya setelah Ketahuan Selingkuh

“Muslim saat ini merupakan korban utama dari perkumpulan kebencian, yang didukung rezim colonial dan diekpor dari klien mereka sendiri,” cuit Zarif di akun microblog tersebut.

“Menghina 1,9 miliar muslim dan kesucian mereka, untuk kejahatan menjijikkan dari ekstrimis seperti itu adalah penyalahgunaan kebebasan berbicara. Itu hanya menyulut ekstrimisme,” lanjutnya.

Sementara itu Menteri Urusan Agama Islam Yordania, Mohammed Al-Khalayleh menilai menghina Nabi Muham bukanlah kebebasan pribadi, tetapi kejahatan yang mendukung kekerasan.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU