> >

Mengenal Savannah Guthrie, Presenter Yang Sukses Menghabisi Trump

Kompas dunia | 17 Oktober 2020, 20:46 WIB
Savannah Guthrie, moderator program sesi tanya jawab Trump di NBC News, Kamis (15/10). (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Sepak terjang Savannah Guthrie saat memoderatori sesi tanya jawab calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, menuai pujian dari berbagai kalangan. Performa Guthrie juga menyelamatkan ‘muka’ NBC News yang diterpa kritik keras dan ancaman boikot lantaran dianggap justru memberikan penghargaan pada Trump yang telah menolak berpartisipasi pada debat capres AS putaran kedua pada Kamis malam (15/10) waktu setempat.

Saat memoderatori sesi tanya jawab dengan Trump, Guthrie yang lulusan Sekolah Hukum Georgetown tampak sigap dengan respons Trump. Saat Trump mengutip statistik data keefektifan masker dalam penyebaran Covid-19, Guthrie pun ternyata sudah membaca data yang sama, dan mampu merespons Trump dengan tangkas.

Sebagai presenter program Today, Guthrie rupanya menyadari pentingnya waktu dan bagaimana menghentikan narasumber yang terlalu banyak bicara. Latar belakang ini juga mengajarkan Guthrie untuk merangkum pikiran audiens dan melontarkan pertanyaan maupun pernyataan dengan jujur dan apa adanya.

Baca Juga: Tayangan Debat Capres AS: Rating Biden Ternyata Kalahkan Rating Trump!

Saat Guthrie bertanya tentang mengapa ia me-retweet teori konspirasi palsu yang menyebut bahwa pasukan khusus AS tidak benar-benar membunuh Osama bin Laden, Trump menjawab dengan, “biarkan publik menilai sendiri apa yang sesungguhnya terjadi.”. Guthrie tampak nyaris tak percaya dengan jawaban presiden AS ini.

“Anda adalah presiden. Anda bukan seorang paman gila yang dapat me-retweet apa saja,” komentarnya pedas.

Presiden Donald Trump tampak mengelap wajahnya saat jeda sesi tanya jawab yang ditayangkan NBC News dari Museum Seni Perez di Miami, Kamis (15/10). (Sumber: AP Photo)

Guthrie juga menyinggung tentang teori konspirasi kelompok QAnon yang menyebut bahwa ada sekte pedofil pemuja setan di tubuh Partai Demokrat dan bahwa Trump adalah sosok penyelamat yang mampu memberantas itu. Saat ia bertanya mengapa Trump tidak menyangkal keberadaan mereka, Trump menyahut bahwa ia tidak tahu-menahu tentang keberadaan kelompok itu.

“(Tapi) saya baru saja memberitahu Anda (tentang ini),” sindir Guthrie.

Baca Juga: Tayangkan Program Debat Trump dan Biden di Layar Terpisah, Publik TV AS Terbelah

Sesi Trump dan Guthrie menuai beragam komentar. Reporter Axios, Jonathan Swan, menyebut bahwa Guthrie, juga presenter Fox News Chris Wallace yang menjadi moderator debat capres AS putaran pertama, adalah pewawancara paling agresif. Keduanya menuai pujian atas performa mereka sebagai moderator debat capres AS.

“Tantangan terbesar mewawancarai Trump adalah bahwa ia tidak menjawab sesuai pertanyaan,” komentar Swan. “Rasanya seperti mengendarai kuda liar, (jawabannya) bisa terpelanting ke mana-mana. Membuat pertanyaan tidak penting karena Trump hanya merespons topiknya saja, (bukan pertanyaannya).”

Mewawancara Trump, kata Swan, perlu kerja keras ekstra untuk mengenali fakta-fakta, juga mengantisipasi respon Trump. Tambahan lagi, peluang tersedot dalam pengecekan fakta-fakta yang bisa mengganggu jalannya wawancara, sangat mungkin terjadi.

Saat Guthrie bertanya tentang keuangan dan pajak pribadi Trump, suami Melania ini berusaha memotong pembicaraan dengan menyebut bahwa ia tengah berada dalam audit hingga tak bisa membicarakan masalah itu. Guthrie menukas tangkas dengan menyatakan bahwa tidak ada hukum yang melarang seseorang yang tengah berada dalam audit untuk mendiskusikan keuangan dan pajaknya. “Jadi, pada siapa Anda berhutang 421 juta dolar?” tanya Guthrie.

Baca Juga: Donald Trump Akan Tinggalkan AS Jika Kalah dan Sebut Joe Biden yang Terburuk Sepanjang Sejarah

Saat diskusi menyinggung tentang acara di Gedung Putih yang tidak mematuhi protokol kesehatan di mana para partisipannya tidak mengenakan masker, Trump menyebut bahwa ia disentuh banyak keluarga tentara yang anggota keluarganya tewas dalam pertempuran. “Jadi Anda curiga merekalah yang menulari Anda Covid-19?” sindirnya.

Guthrie juga menindaklanjuti pertanyaan audiens tentang program kesehatan negara. Saat Trump menjelaskan panjang lebar tentang program perlindungan kesehatan, Guthrie menyebut bahwa pemerintahan Trump justru tengah berupaya menghapuskan itu.

Performa Guthrie ‘menghabisi’ Trump secara efektif juga terlihat dalam komentar-komentar di media sosial. Para pendukung Trump menyebut Guthrie dengan sebutan arogan, agresif dan intimidatif. Wajah Guthrie juga diilustrasikan layaknya vampir atau setan.  

“Mengapa semua orang menganggap serius Savannah Guthrie?” tanya presenter talk show konservatif Buck Sexton dalam tweet-nya. “Ia seperti badut dengan suara melengking semalam. Sungguh jelek!”

Trump sendiri menyebut pengalamannya dengan Guthrie dengan ‘enteng’. “Jika Anda tak bisa mengatasi Savannah, Anda jelas tak bisa mengatasi Putin dan Presiden Xi dan Kim Jong Un,” kata Trump, Jumat (16/10).

Namun, Trump sesungguhnya terganggu dengan Guthrie. Tak bisa move on, pada kampanye di Macon, Georgia, Trump kembali mengomentari Guthrie, “Semalam, ia sungguh keluar jalur!”

Website Vox sendiri menilai bahwa ketangkasan Guthrie dalam bertanya, mendesak dan mengecek fakta mungkin membuat tim sukses Trump menyesal memilih sesi tanya-jawab dengan Guthrie dan bukannya berpartisipasi dalam debat capres putaran kedua.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU