> >

Umpan Bagi Penjarah Telur Penyu Ilegal

Kompas dunia | 6 Oktober 2020, 15:34 WIB
Perburuan telur memiliki efek yang merusak pada populasi penyu, namun upaya melindungi sarang penyu dari perburuan dapat membalikkan penurunan populasi. (Gambar Ilustrasi) (Sumber: Paso Pasifico)

Kosta Rika, Kompas TV - Baru-baru ini, sekelompok konservasionis telah mengembangkan metode baru berupa telur pemancar yang menggunakan teknologi pelacakan GPS yang tersembunyi.

Umpan berwujud telur palsu yang terhubung dengan satelit ini kemudian diletakkan dalam sarang penyu di pantai di Kosta Rika untuk melacak perdagangan ilegal telur penyu.

Dilansir dari The Guardian, seperempat dari telur palsu yang ditempatkan pada 101 sarang penyu di empat pantai di Kosta Rika telah dicuri.

Namun beberapa telur berhasil dilacak saat dipindahkan dari pencuri ke pedagang kemudian kepada konsumen.

Biasanya para penjarah telur ilegal mengambilnya langsung dari sarang penyu yang terkubur di pasir, kemudian diperdagangkan. Lalu dijual ke restoran, bar, dan individu sebagai makanan lezat.

InvestEggator adalah julukan bagi Umpan telur palsu yang dikembangkan oleh organisasi konservasi Paso Pacifico.

Dalam satu kasus, penemuan telur pemancar menghasilkan temuan yang berguna.

Sebelas hari setelah umpan berhenti merespons di Cariari, sebuah kota yang berjarak 43 km dari pantai, para peneliti menerima foto, yang dikirim dari Cariari, dari telur yang dibedah.

Mereka juga menerima bukti tentang di mana telur itu dibeli dan berapa banyak yang telah ditukar.

Melalui InvestEggator, Kim Williams-Guillén, pria yang merancangnya berharap, agar teknologi ini dapat digunakan untuk menaungi kepentingan pelestarian satwa yang dilindungi.

Tak hanya menjaga populasi penyu, tapi juga memantau pencurian telur dari sarang buaya, burung beo, serta melacak pengiriman sirip hiu.

Helen Pheasey dari University of Kent dan penulis utama studi tersebut mengatakan: “Mengetahui bahwa banyak telur yang tersisa di daerah setempat membantu kami menargetkan upaya konservasi kami. Kami sekarang dapat fokus pada peningkatan kesadaran di komunitas lokal dan penegakan hukum langsung ke masalah lokal ini. Ini juga berarti kami tahu di mana konsumen berada, yang membantu kami dalam memfokuskan kampanye pengurangan permintaan. "

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU