> >

Viral! Biden Bilang Insya Allah di Debat Capres AS

Kompas dunia | 1 Oktober 2020, 14:35 WIB
Debat capres perdana Amerika Serikat yang berlangsung di Cleveland Selasa (29/9/2020) berlangsung sengit. (Sumber: Associated Press)

CLEVELAND, KOMPAS.TV – Dunia maya dihebohkan dengan ucapan Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, saat debat calon presiden Amerika Serikat (AS) di Cleveland, Selasa (29/9/2020). Pasalnya, Biden mengucapkan kata “insya Allah”, sebuah frase yang kerap digunakan oleh umat muslim.

Dalam debat, moderator Chris Wallace bertanya kepada Presiden AS Donald Trump, “Bisakah Anda mengatakan kepada kami, berapa banyak Anda membayar pajak federal pada tahun 2016 dan 2017?”

“Jutaan dollar,” jawab Trump.
“Anda membayar jutaan dollar?” moderator Wallace kembali bertanya untuk memastikan.
“Jutaan dollar!” tegas Trump lagi.
“Jadi bukan $750?” tanya Wallace.

Kemudian Biden menyela pembicaraan Trump dan Wallace dengan berkata,
“Kapan? Insya Allah?”

Baca Juga: Debat Perdana Capres AS Dipenuhi Dengan Nada Tinggi dan Saling Serang

Mengutip dari islam.nu.or.id, kata “insya Allah” secara literal berarti “jika Allah menghendaki”. Sebenarnya ini adalah frase tayyibah yang mengandung pendidikan bagi yang mengucapkannya, sebagai bentuk kerendahan hati. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan diri sendiri ketika berjanji, karena ada kekuatan yang lebih besar dari diri kita, yakni kekuatan Allah.

“Manusia memang dilarang memastikan perbuatan yang masih dalam rencana, karena yang demikian termasuk cermin keangkuhan. Manusia tidak mungkin mengandalkan secara mutlak dirinya sendiri. Sebagai makhluk, ia membutuhkan Sang Khaliq. Seberapapun besar jerih payah seseorang, tetaplah ia sebatas pada level ikhtiar,” demikian dikutip dari islam.nu.or.id.

Baca Juga: NY Times: Trump Hanya Bayar Pajak Sejumlah USD 750 di Tahun Dia Mencalonkan Diri Sebagai Presiden AS

Namun demikian, makna "insya Allah" seringkali diartikan menyimpang. Kata insya Allah kerap diucapkan untuk janji yang potensial untuk dilanggar dan komitmen yang tidak teguh, atau harapan yang tidak pasti. Anggapan ini merupakan salah kaprah yang telah dijadikan kebiasaan.

Dalam cuitannya, aktivis politik muslim Meriam Masmoudi menyayangkan ucapan Biden yang tampaknya salah kaprah dalam penggunaan “insya Allah”.

“Sangat mengecewakan, bahwa hal terbaik yang dapat ditawarkan oleh kampanye Biden kepada Muslim Amerika, di tengah meningkatnya kekerasan dan islamophobia, adalah pengucapan "insya Allah" yang diterapkan secara tidak tepat di dalam debat,” kata Masmoudi.

Baca Juga: Debat Capres AS, Biden Bentak Trump

Ucapan “insya Allah” yang digunakan Biden, tampaknya digunakan untuk menyindir Trump. Pasalnya, akhir pekan lalu the New York Times menurunkan laporan yang berisi tentang pembayaran pajak Trump.

Dalam laporan the New York Times, disebutkan bahwa pada tahun 2016 dan 2017, masa ketika Trump mencalonkan diri sebagai presiden AS di periode pertama, dia hanya membayar pajak federal sebesar $750, atau sekitar Rp 11.100.000.

Jumlah ini tentu sangat kecil jika mengingat sesumbar Trump yang selalu mengatakan bahwa dia adalah miliarder dan pengusaha sukses.

Ketika moderator bertanya tentang pembayaran pajak Trump, dia mengaku telah membayar jutaan dollar. Karena itulah, Biden menyindirnya dengan ucapan, “Kapan? Insya Allah?” Sebuah frase tayyibah, yang digunakan Biden untuk menyindir Trump, untuk pembayaran pajak yang tak pernah dilakukannya.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU