Kisruh dengan Azerbaijan, Armenia Tak Ingin Erdogan Ikut Campur
Kompas dunia | 28 September 2020, 12:07 WIBYEREVAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Armenia tak ingin Turki ikut campur dalam perseteruan mereka dengan Azerbaijan.
Militer Armenia dan Azerbaijan baru saja melakukan bentrokan di daerah sengketa Nagorno-Karabakh, Minggu (27/9/2020.
Diperkirakan sekitar 18 orang tewas dalam pertempuran tersebut. Turki pun buka suara terkait kekisruhan kedua negara.
Baca Juga: Pertempuran Pecah di Wilayah Sengketa Armenia-Azerbaijan, 18 Orang Tewas
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menegaskan pihaknya membela Azerbaijan dalam ketegangan tersebut.
Bahkan Erdogan mengungkapkan, Armenia sebagai ancaman bagi perdamaian regional.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan pun buka suara tudingan dari sosok yang kerap memicu kontroversi itu.
Baca Juga: Malangnya Pekerja Kebun Binatang Ini, Dihajar Gorila Seberat 200 Kg hingga Cedera Serius
Pashinyan meminta komunitas internasional untuk menghalangi Erdogan dan Turki untuk ikut campur dalam permasalahan mereka.
“Perilaku agresif Turki memiliki manifestasi yang berbahaya khususnya selama peristiwa Juli dan berlanjut hingga hari ini, menimbulkan kekhawatiran yang serius,” ujar Pashiyan dikutip dari Armenpress.
“Fakta bahwa Turki mempertahankan sikap berbahaya seperti itu penuh dengan konsekuensi berbahaya bagi Kaukasus Selatan dan wilayah sekitarnya," katanya.
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Kembali Bentrok, 2 Helikopter Ditembak Jatuh
"Dengan usaha bersama, komunitas internasional harus mencegah perkembangan berbahaya dan menahan semua kawasan dari upaya destabilisasi,” tambah Pashiyan.
Wilayah Nagorno-Karabakh memang menjadi sengketa Azerbaijan dan Armenia sejak kedua negara melepaskan diri dari Uni Sovyet.
Meski terletak di wilayah Azerbaijan, kota tersebut kebanyakan diisi dan diperintah oleh etnis Armenia.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV