> >

Perdana Menteri Afghanistan Jadi Target Serangan Bom, 10 Orang Tewas

Kompas dunia | 10 September 2020, 11:15 WIB
Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh. (Sumber: AP Photo)

KABUL, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Afghanistan, Amrullah Saleh jadi target serangan bom di jalanan Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Rabu (9/9/2020) waktu setempat.

Karena serangan bom tersebut 10 orang dikabarkan tewas. Sementara itu, Saleh mampu meloloskan diri dengan sedikit luka bakar di wajah dan tangan.

Peledakan bom itu terjadi jelang persiapan pembicaraan damai antara pejabat Afghanistan dengan pihak Taliban.

Baca Juga: Pensiunan Kepala Polisi Ini Bunuh Diri Seusai Jadi Suspek Covid-19

Seperti dilansir BBC, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menegaskan pihaknya tak terlibat dalam peledakan tersebut.

Sementara itu, juru bicara Kementerian dalam Negeri Afghanistan, Tareq Arain mengungkapkan bom tersebut menargetkan konvoi mobil Saleh yang tengah beragkat kerja.

Dia juga menyebutkan 10 orang sipil yang bekerja di sekitar area tersebut terbunuh, dan 15 orang termasuk salah satunya ajudan Saleh terluka.

Baca Juga: Relawan Jatuh Sakit, Uji Coba Vaksin Covid-19 Dihentikan Sementara

Saleh pun mengungkakan kondisinya seusai usaha pengeboman tersebut. Dia mengaku keadaannya kini baik-baik saya.

“Saya tak apa-apa, tetapi salah satu ajudan saya terluka. Anak saya yang juga berada di mobil juga baik-baik saja,” katanya.

“Saya mengalami sedikit luka bakar di wajah dan tangan. Ledakan tersebut begitu keras,” tambahnya.

Baca Juga: Kembalikan Uang Renovasi Rumah, Harry dan Meghan Markle Dianggap Resmi Berpisah dari Kerajaan

Kabarnya bom itu ditempatkan di sebuah kereta dorong di pinggir jalan, dan diledakan setelah rombongan mobil wakil presiden lewat.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani yang telah bertemu dengan Saleh, mengecam keras tindakan pengeboman itu.

“Para teroris dan pihak asing yang berada di belakang mereka tak bisa merusak keyakinan kuat rakyat akan perdamaian, demokrasi dan masa depan cerah negara kita,” ujarnya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU