> >

Minta Maaf pada Uni Emirat Arab, Istri Yasser Arafat Dikecam Pemerintah Palestina

Kompas dunia | 29 Agustus 2020, 10:37 WIB
Istri mantan Presiden Palestina Yasser Arafat, Suha Arafat. (Sumber: AP Photo)

VALLETTA, KOMPAS.TV - Istri mantan Presiden Palestina, Yasser Arafat, Suha Arafat mendapat kecaman dari pemerintah Palestina.

Kecaman itu terkait permohonan maaf Suha Arafat kepada pihak Uni Emirat Arab (UEA) lewat media sosial.

Seperti diketahui normalisasi hubungan antara UEA dan Israel membuat rakyat Palestina meradang.

Baca Juga: Enggan Ikuti UEA, Maroko dan Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Mereka pun melakukan pembakaran terhadap bendera UEA dan sejumlah hinaan kepada negara teluk itu.

Melihat hal itu Suha Arafat pun meminta maaf kepada UEA atas prilaku yang ditunjukkan oleh masyarakat dari negara yang pernah dipimpin suaminya tersebut.

“Saya meminta maaf atas nama masyarakat Palestina. Ini bukan moral, tradisi atau budaya kami,” tulisnya di Instagram.

Baca Juga: Luksemburg Sebut Uni Emirat Arab Khianati Palestina usai Jalin Hubungan dengan Israel

Suha Arafat pun meminta warga Palestina untuk banyak belajar dari Sejarah bagaimana UEA baik dulu maupun sekarang mendukung masyarakat dan kepentingan Palestina,

Namun, menurut wanita yang kini tinggal di Malta tersebut, dirinya telah diburu oleh pihak yang dipikirnya sebagai polisi sejak menulis postingan tersebut.

“Semua ini karena saya mengatakan jangan membakar bendera. Ada instruksi yang mengarahkan saya sebagai pengkhianat dan itu datang dari kantor presiden,” ujar Suha Arafat kepada Stadiun TV Israel, Kan TV.

Baca Juga: Turki Sebut Uni Emirat Arab Hipokrit usai Jalin Kerja Sama dengan Israel

Tuduhan Suha Arafat itu ditujukan kepada Sekretarus Pribadi Presiden Mahmoud Abas, Intisar Abu Amara.

Menurut Suha Arafat sosok Abu Amara kerap memberikan informasi palsu kepada presiden, dan mdirinya yang mengontrol Palestina lewat presiden.

Suha pun menyayangkan sikap pemerintah Palestina yang mengecam normalisasi hubungan antara UEA dan Palestina.

Menurutnya, jika Yasser Arafat masih hidup, dia akan menggunakan momen ini untuk meminta bantuan pada Putra Mahkota UEA, Mohammed Bin Zayed dalam bernegosiasi dengan Israel.

Baca Juga: Dampak Perjanjian Damai UEA-Israel: Masjid Al Aqsa Dibuka untuk Seluruh Muslim

“Jika Yasser Arafat masih hidup, dia akan berbicara dengan Mohammed Bin Zayed, ‘sini Mohammed Bin Zayed, bantu saya dengan (Perdana Menteri Israel) Benyamin Netanyahu, saya tak bisa sepakat dengannya,’ Namun dengan mengatakan sesama negara Arab pengkhianat? Sudah cukup sebutan itu,” katanya.

Suha Arafat merupakan istri Yasser Arafat sejak 1990 hingga pemimpin Palestina tersebut meninggal pada 2004.

Sejak Yasser Arafat wafat, Suha Arafat sudah tak menetap di Palestina untuk tinggal di Tunisia dan kini di Malta.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU