Anak-Anak Korban Gempa Cianjur Mulai Diare, Ini Cara Penanganan yang Perlu Diketahui Orang Tua!
Tips, trik, dan tutorial | 25 November 2022, 13:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anak-anak korban gempa Cianjur mulai terjangkit sejumlah penyakit, termasuk diare, saat berada di pengungsian.
"Yang anak-anak pada mulai demam, batuk, pilek, dan mulai diare," kata Koordinator Lapangan Bencana Rumah Sakit Umum (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dokter Rizky Utama di Posko Tim Medis RSUD Cimacan, Kamis (24/11/2022), dilansir dari Tribunnews.
Ia menjelaskan, sakit perut dan diare menjangkiti para pengungsi anak-anak karena kondisi di pengungsian yang kurang bersih.
"Kurang bersih kalau untuk masalah sakit perut dan diarenya," kata dokter Rizky.
Baca Juga: Anak-anak Korban Gempa Cianjur Mulai Sakit, Waspadai Jenis-jenis Penyakit di Pengungsian Ini!
Dilansir situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan tinja berbentuk encer. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat.
Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit. Bayi dan anak kecil lebih mudah mengalami dehidrasi daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam penanganan diare pada anak.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, maupun parasit.
Virus, terutama Rotavirus, merupakan penyebab utama (60-70 persen) diare infeksi pada anak. Sedangkan sekitar 10-20 persen adalah bakteri, dan kurang dari 10 persen adalah parasit.
Baca Juga: BMKG Ungkap Alasan Banyak Gempa Susulan di Cianjur, Imbau Masyarakat Hindari Kawasan Perbukitan
Lantas, bagaimana peran orang tua dalam mengobati anak yang terjangkit diare?
Berikut ini sejumlah langkah mengobati anak yang sedang diare:
- Beri oralit. Oralit merupakan cairan yang dikemas khusus, mengandung air dan elektrolit yang berfungsi untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi saat diare
- Beri tablet Zinc selama sepuluh hari berturut-turut
- Teruskan pemberian air susu ibu (ASI) atau makan. Membiarkan anak tidak makan dalam waktu yang lama akan memperpanjang durasi diare.
- Berikan antibiotik secara selektif. Tak semua antibiotik dapat diberikan kepada anak. Sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter terkait pengobatan yang tepat bagi anak.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/IDAI