Tips Meredakan Sakit Tenggorokan Akibat Gejala Omicron Agar Sembuh dengan Cepat
Tips, trik, dan tutorial | 25 Februari 2022, 09:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh gejala Omicron seringkali mengganggu saat tidur maupun makan.
Sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala yang paling umum saat seseorang terinfeksi Omicron.
Ahli menyebut, gejala Omicron yang muncul selain radang tenggorokan juga diikuti dengan batuk, pilek, demam dan lainnya.
Baik sakit tenggorokan karena gejala Omicron atau flu biasa, ada beberapa tips untuk meredakannya.
Baca Juga: Minum Ramuan Kunyit dan Madu, Ringankan Gejala Omicron Sakit Tenggorokan dan Gatal
Dr Khalid Zalmay yang bekerja di Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris memberikan tips meredakan sakit tenggorokan.
Melansir menhealth, Jumat (25/2/2022), berikut beberapa tips tersebut:
1. Berkumur air garam
Obat sakit tenggorokan terbaik yang disarankan dr. Zalmay adalah berkumur dengan air garam.
Caranya, aduk setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, minum, miringkan kepala ke belakang dan kumur, tapi jangan ditelan.
Ulangi kumur-kumur dengan air garam tersebut sekali di pagi hari dan sekali lagi di malam hari.
2. Perbanyak minum air putih
Air putih dapat menjaga agar area tenggorokan selalu terasa lembab dan tidak perih.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan, Gejala Omicron yang Paling Sering Muncul
Tenggorokan yang tak cukup asupan air putih akan menyebabkan rasa kering, panas dan batuk pun akan lebih parah.
3. Konsumsi makanan yang lembut
Dr. Zalmay juga menyarankan untuk lebih berhati-hati dengan makanan yang dikonsumsi selama sakit tenggorkan.
Ada baiknya pasien menghindari dulu makanan pedas, makanan yang mengandung asam sitrat, dan asap rokok.
“Makanan yang dingin dan lembut bisa membantu melegakan tenggorokan,” kata dr. Zalmay.
Perlu diingat, apabila mengalami sakit tenggorokan yang terindikasi gejala Omicron, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan.
Cara di atas hanya dapat meredakan rasa sakit tenggorokan yang dialami, bukan merupakan obat Omicron.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Menhealth