> >

Identik dengan Hari Valentine, Makan Cokelat Bisa Turunkan Berat Badan

Tips, trik, dan tutorial | 14 Februari 2022, 08:49 WIB
Ilustrasi - Konsumsi cokelat saat valentine. Perpaduan rasa manis dan pahit dari cokelat dipercaya menaikkan suasana hati atau mood. (Sumber: Grid.id)

SOLO, KOMPAS.TV – Cokelat merupakan makanan yang disukai oleh kebanyakn orang. Perpaduan rasa manis dan pahit dari cokelat dipercaya menaikkan suasana hati atau mood. Apalagi saat Hari Valentine, berbagai jenis, bentuk, dan varian cokelat banyak diperjual belikan secara menarik.

Namun, beberapa mungkin khawatir bahwa makan cokelat bisa membuat gendut lantaran mengandung kalori yang tinggi. Faktanya, cokelat justru mempunyai sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh, selama dikonsumsi secara benar dengan takaran yang cukup.

Bahkan, bisa menjadi makanan pendukung bagi yang berdiet untuk hasil lebih maksimal. Nah, menurunkan berat badan dengan makan coklat bisa dilakukan dengan memahami fakta-fakta berikut;

  • Waktu konsumsi

Melansir dari Grid.id, seorang ahli saraf Will Clower, Ph.D. yang berhasil menerbitkan buku Eat Chocolate, Lose Weight mengungkapkan, makan cokelat 20 menit sebelum dan 5 menit setelah makan siang dan makan malam dapat menurunkan nafsu makan kita hingga 50 persen.

Selama ini, cokelat dipercaya menjadi salah satu makanan manis yang dapat menaikkan gula darah dan berat badan secara drastis. Namun, penelitian justru membuktikan hal sebaliknya.

Para peneliti dari Institute of Diet and Health di Meinz, Jerman,  meneliti peserta yang menjalankan tiga jenis diet, yaitu diet rendah karbohidrat.

Diet rendah karbohidrat sekaligus diet cokelat sebanyak 425 gram, dan kelompok kontrol yang tidak melakukan diet apa pun. Setelah diteliti selama tiga minggu, hasil menunjukkan bahwa peserta yang melakukan diet cokelat mengalami penurunan berat badan sebanyak 10 persen lebih cepat.

Cara kerja cokelat dalam menurunkan berat badan sebetulnya belum diketahui dengan jelas. Namun, salah satu peneliti bernama Johannes Bohannon menduga, hal ini disebabkan oleh kandungan flavonoid pada biji kakao, sejenis antioksidan kuat yang terbukti ampuh menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi.

Selain itu, Flavonoid pada cokelat hitam dapat menghambat pemecahan lemak dan karbohidrat dalam tubuh. Artinya, jumlah asupan lemak dan karbohidrat dari makanan akan lebih sedikit yang terserap oleh sistem pencernaan. Dengan demikian, tidak banyak pula timbunan lemak yang ada dalam tubuh kita.

Orang yang terbiasa makan cokelat hitam juga akan lebih cepat kenyang. Kalau kita lebih dulu merasa kenyang sebelum menyantap makan utama, hal ini tentu dapat mencegah kita dari kalap makan saat waktu makan tiba.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/grid.id


TERBARU