> >

Kopi Kenangan Raih Status Unicorn Usai Disuntik Rp1,3 Triliun, Apa Itu Unicorn?

Tips, trik, dan tutorial | 28 Desember 2021, 12:50 WIB
Kopi Kenangan. (Sumber: Instagram/@kopikenangan.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV Startup yang bergerak di bidang makanan dan minuman asal Indonesia, Kopi Kenangan, kini resmi menyandang status sebagai perusahaan unicorn.

Status baru ini diraih oleh Kopi Kenangan setelah mendapatkan suntikan pendanaan Seri Nc Tahap Pertama senilai Rp1,3 triliun.

Pendanaan tersebut membuat valuasi (nilai ekonomi) perusahaan Kopi Kenangan kini mencapai 1 miliar dolar AS.

Dengan meningkatnya valuasi perusahaan dan status baru sebagai unicorn, CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengatakan bahwa pihaknya akan segera memperbanyak gerai kopi hingga di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Resmi Berstatus Unicorn, Kopi Kenangan Akan Dirikan Ribuan Gerai di Asia Tenggara

Lantas, apa itu unicorn?

Melansir Alphajwc.com, Selasa (28/12/2021), istilah unicorn pertama kali digaungkan pada 2013 silam oleh Aileen Lee, pendiri Cowboy Ventures yang merupakan perusahaan modal ventura tahap benih yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Aileen Lee menyebutkan istilah unicorn ini untuk merujuk pada perusahaan startup yang memiliki valuasi sebanyak 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14,2 triliun.

Fitur unicorn

Mengutip Razorpay, terdapat beberapa hal yang umumnya ada pada startup berstatus unicorn ini, yakni inovasi disruptif, memiliki teknologi tinggi, berfokus pada konsumen, dan dimiliki secara pribadi.

Hampir semua unicorn memiliki inovasi disruptif, inovasi yang membantu membuat atau menciptakan pasar baru, misalnya 'Uber' yang dapat mengubah cara orang bepergian, atau 'Traveloka' yang mengubah cara orang merencanakan liburan orang lain.

Perusahaan unicorn juga umumnya memiliki model bisnis yang berjalan di atas teknologi. 'Uber' membuat model bisnis mereka diterima dengan aplikasi yang ramah.

Baca Juga: Erick Thohir: Merah Putih Fund akan Danai Startup Berstatus "Soon To Be Unicorn"

Sebuah laporan menunjukkan bahwa 87 persen produk unicorn startup adalah perangkat lunak, 7 persen adalah perangkat keras, dan sisanya produk dan layanan lainnya.

Selain itu, laporan juga menunjukkan bahwa 62 persen unicorn adalah perusahaan B2C atau Business to Customer yang melakukan pelayanan atau penjualan barang/jasa kepada konsumen.

Dengan berfokus pada konsumen, perusahaan ini  memiliki tujuan untuk mempermudah konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Sebagian besar unicorn startup juga dimiliki secara pribadi sehingga mereka mendapat penilaian yang lebih besar saat ada perusahaan yang besar berinvestasi di perusahaannya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Alphajwc.com/Razorpay


TERBARU