> >

Kapan Orang Tua Harus Khawatir Jika Anak Mengalami Demam?

Tips, trik, dan tutorial | 23 November 2021, 18:46 WIB
Ilustrasi. Demam bisa menjadi hal yang sangat menakutkan bagi orang tua, terutama bagi ibu dan ayah yang baru pertama kali memiliki anak. (Sumber: pixabay.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Demam bisa menjadi hal yang sangat menakutkan bagi orang tua, terutama bagi ibu dan ayah yang baru pertama kali memiliki anak.

“Tetapi setiap anak pada akhirnya akan mengalami demam, tidak peduli seberapa hati-hati Anda,” kata dokter anak Tracy Lim, MD, seperti dijelaskan di Cleveland Clinic.

Menurutnya, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika anak mengalami demam.

Mulai dengan mengukur suhu anak menggunakan berbagai termometer yang tersedia, dari termometer oral standar hingga pemindai arteri temporal yang lebih baru.

“Anda dapat menggunakan salah satu perangkat ini, tetapi termometer digital umumnya yang Anda butuhkan,” katanya.

Paling akurat menggunakan termometer rektal untuk bayi dan anak kecil. “Jika Anda merasa tidak nyaman melakukan ini, gunakan perangkat mana pun yang membuat Anda merasa paling nyaman,” kata Dr Lim.

Baca Juga: Anak Demam dan Tumbuh Bisul, Apa Penyebabnya?

“Pada anak yang lebih besar, suhu oral paling akurat, jika anak dapat mentolerirnya.”

Apa yang dianggap demam untuk balita?

Jadi apa itu demam? Demam didefinisikan sebagai suhu lebih dari 100,4 F (38 derajat Celcius). Suhu tubuh normal adalah 98,6 F (37 C).

Suhu tubuh setiap orang bervariasi sepanjang hari dan dapat berbeda berdasarkan usia, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya. Misalnya, suhu tubuh bayi baru lahir biasanya normal pada 99,5 F (37,5 C).

Jangan khawatir jika suhu anak Anda bervariasi. Suhu yang dikategorikan sebagai demam adalah 100,4 F (40 C).

Dr Lim menambahkan, dokter cenderung tidak khawatir pada kondisi berikut:

1. Demam yang berlangsung kurang dari lima hari.

Jika perilaku anak Anda relatif normal, Anda tidak perlu khawatir jika mereka tetap bermain-main dan makan dan minumnya normal. (Meskipun, mereka mungkin tampak lebih lelah dari biasanya).

2. Suhu hingga 102,5 F (39 C)

Pada anak berusia 3 bulan hingga 3 tahun, atau hingga 103 F (39,4 C) jika anak Anda lebih besar. Suhu ini bisa menjadi umum, tetapi tidak selalu mengkhawatirkan.

3. Demam tingkat rendah

Jika bayi atau anak Anda baru saja diimunisasi, ini bisa menjadi normal jika bertahan kurang dari 48 jam. Demam ringan ditentukan jika suhu anak antara 99,6 dan 100,3 F (37,5 hingga 40 C).

Kapan harus membawa balita ke UGD atau dokter karena demam:

  1. Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan mengalami demam. Demam mungkin merupakan satu-satunya respons bayi Anda terhadap penyakit serius. Apalagi pada bayi baru lahir, suhu rendah juga bisa menjadi pertanda penyakit serius. Hubungi dokter anak Anda jika suhu bayi Anda turun di bawah 97,7 F secara rektal.
  2. Demam anak Anda berlangsung lebih dari lima hari. Dokter anak Anda mungkin perlu menyelidiki lebih lanjut untuk penyebab yang mendasarinya.
  3. Demam anak Anda lebih tinggi dari 104 F (> 40 C).
  4. Demam anak Anda tidak turun dengan obat penurun panas.
  5. Anak sulit dibangunkan atau tidak cukup minum. Bayi yang tidak mengompol setidaknya empat popok per hari dan anak yang lebih besar yang tidak buang air kecil setiap delapan hingga 12 jam dapat mengalami dehidrasi yang berbahaya.
  6. Anak Anda baru saja diimunisasi dan memiliki suhu di atas 102 F ( 38 C) atau demam selama lebih dari 48 jam.

Kejang adalah efek samping demam yang sangat menakutkan pada beberapa anak. “Kejang demam” terjadi pada 2 persen sampai 4 persen dari semua anak di bawah usia 5 tahun.

Tidak semua kejang menyebabkan gerakan menyentak di tubuh. Beberapa kejang terlihat seperti "pingsan".

Baca Juga: Agar Anak Sehat Mental Saat Pandemi, Psikolog: Orang Tua Perlu Dengarkan Perasaan Anak tanpa Menyela

Beberapa hal ini yang harus dilakukan jika anak mengalami kejang, jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut anak, hubungi dokter jika kejang berlangsung lebih dari lima menit.

“Jika anak Anda mengalami demam yang terus-menerus atau beberapa kali dan dokter anak tidak dapat mengetahui penyebabnya, mereka mungkin merujuk anak Anda ke spesialis,” kata Dr Lim.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU