> >

5 Cara Memulihkan Efek Kekerasan Emosional pada Perempuan

Tips, trik, dan tutorial | 9 Oktober 2021, 16:23 WIB
Ilustrasi. Ada sejumlah cara memulihkan efek kekerasan emosional yang bisa dilakukan oleh perempuan korban kekerasan emosional. (Sumber: pixabay.com/Hieu Van)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Kekerasan terhadap perempuan terjadi bukan secara fisik semata, tetapi juga bisa secara emosional atau sering disebut dengan kekerasan psikologis.

Sejumlah wujud kekerasan emosional yang bisa terjadi pada perempuan berupa teriakan atau bentakan, intimidasi, serta mempermalukan.

Berada dalam posisi korban kekerasan emosional sama tidak nyamannya dengan posisi sebagai korban kekerasan fisik.

Ada sejumlah cara yang bisa dilakukan jika berada dalam kondisi ini, termasuk untuk memulihkan efek dari kekerasan tersebut.

Melansir Kompas.com, berdasarkan informasi dari laman Clevelandclinic, ini lima cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan diri dari kekerasan emosional.

5 Cara Pulih dari Kekerasan Emosional

1. Menulis

Menulis tentang apa saja yang dirasakan, dilakukan, dan dikatakan dapat menjadi salah satu cara memulihkan diri dari kekerasan emosional.

Sebab, pelaku kekerasan emosional pada perempuan memiliki strategi klasik untuk membuat penyintas merasa ragu pada diri sendiri.

Dengan menulis jurnal, dapat dilihat kapan mulai meragukan diri sendiri. Membaca kembali tulisan itu dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri, dan maju selangkah untuk pulih dari kekerasan emosional.

Baca Juga: Dinas PPPA Kampanye Penolakan Kekerasan Perempuan

2. Hindari

Menghindar dari pelaku kekerasan emosional juga dapat membantu menyembuhkan diri dari efek kekerasan emosional.

Tak jarang pelaku kekerasan emosional sengaja mencari cara untuk mendapat reaksi dari korban.

Jika itu dia lakukan, sebisa mungkin jangan terpancing, apalagi merespons atau berdebat dengan pelaku.

Menghindari pelaku kekerasan emosional adalah salah satu hal terkuat yang dapat dilakukan untuk melangkah menuju pemulihan efek kekerasan emosional.

3. Jangan salahkan diri sendiri

Tanamkan bahwa menjadi korban kekerasan emosional bukan disebabkan oleh kesalahan diri sendiri.

Tidak jarang, korban kekerasan emosional merasa bahwa kekerasan itu terjadi akibat kesalahannya. Bahkan terkadang mereka merasa bahwa kekerasan itu pantas mereka terima.

Sekali lagi, tanamkan pada diri sendiri bahwa itu bukan kesalahanmu, dan tidak pantas menerima kekerasan itu.

Selanjutnya, sadari bahwa ini tentang keinginan pelaku untuk mengendalikanmu.

4. Belajar memercayai orang lain

Kekerasan emosional dapat terjadi pada usia berapa pun, bahkan dapat membekas pada korban meskipun dia telah dewasa.

Salah satu dampaknya adalah tidak memercayai orang lain.

Baca Juga: Jokowi Soroti Potensi Kekerasan Perempuan di Afghanistan

Korban harus mampu menyadari bahwa masih banyak orang baik selain pelaku kekerasan emosional.

Mulailah mencoba untuk percaya pada orang lain dan membiarkan mereka masuk dalam duniamu.

5. Meminta bantuan

Kecenderungan alami korban untuk meminimalisasi efek kekerasan emosional adalah meminta bantuan pada orang lain.

Tetapi, tak jarang korban merasa kuat dan mampu mengatasi sendiri efek yang dialami, khususnya saat tidak merasakan sakit yang luar biasa.

Jika rasa sakit yang dialami akibat kekerasan emosional begitu besar, sebaiknya minta bantuan pada profesional untuk memulihkannya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU