> >

Tsundoku, Istilah untuk yang Suka Beli Buku Banyak tapi Tak Pernah Membacanya

Tips, trik, dan tutorial | 6 Oktober 2021, 13:49 WIB
Ilustrasi tumpukan buku. (Sumber: Unsplash/Ed Robertson)

Seorang bibliografi Inggris bernama Thomas Frognall Dibdin menulis buku berjudul “Bibliomania or Book Madness: A Bibliographical Romance” pada 1800-an.

Dalam buku tersebut, dia menguraikan ‘neurosis’ fiksi yang mendorong penderitanya secara obsesif mengumpulkan segala jenis buku.

Istilah ini pada masa itu diingat sebagai istilah yang kelam dan berbahaya. Beberapa kolektor menghabiskan seluruh kekayaannya untuk membangun perpustakaan pribadi mereka yang tidak pernah dibaca.

Baca Juga: Siswa Kelas 4 SD Lupa Cara Membaca, Apakah Dampak Pandemi?

Meski tidak pernah diklasifikasikan secara medis, orang-rang di tahun 1800-an takut dengan bibliomania.

Menurut definisinya, mereka yang menderita bibliomania terobsesi dengan buku-buku unik, seperti buku edisi pertama atau salinan bergambar.

Namun, dua abad kemudian, istilah tersebut tidak didefinisikan sebagai obsesi. Menurut Oxford University Press, istilah tersebut telah bergeser pada antusiasme yang menggebu-gebu tentang mengoleksi.

Berbeda dengan bibliomania, tsundoku nampaknya lebih didefinisikan secara ringan sebagai belanja buku kompulsif dan menumpuknya, kemudian dibiarkan tidak dibaca.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Huffpost/BBC


TERBARU