Viral Lumba-lumba Langka Berwarna Jambon Muncul di Laut, Ini Penjelasan LIPI
Viral | 4 September 2021, 15:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah video yang memperlihatkan lumba-lumba langka berwarna jambon atau merah muda muncul di perairan dan membuat heboh media sosial.
Dibagikan oleh akun Twitter @underwaterviews pada Kamis (02/09/2021), video berdurasi 10 detik itu langsung viral di media sosial.
Dalam video yang beredar tampak lumba-lumba jambon itu muncul di permukaan bersama kawanannya yang berwarna hitam.
Unggahan itu kini sudah ditonton lebih dari 80 ribu kali dan disukai lebih dari 3 ribu kali.
Kemunculan lumba-lumba ini menimbulkan tanya. Benarkah ada mamalia dengan warna jambon tersebut?
Baca Juga: Viral! Mahasiswa Ini Lulus Sarjana dengan Skripsi 37 Halaman
Sekar Mira, peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengungkapkan lumba-lumba jambon itu bernama Sousa Chinensis.
"Sousa Chinensis ini warna pink-nya didapatkan seiring usianya bertambah. Jadi yang pink itu individu yang sudah cukup dewasa. Justru kalau masih kecil/anakan itu warnanya masih abu-abu kehitaman," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu (04/09/2021).
Lumba-lumba jambon ini tersebar dari pesisir India hingga China. Memiliki habitat di pesisir laut, mamalia ini kerap berada di laut dangkal.
"Habitatnya di coastal area dan neritic zone atau di daerah pesisir dengan kedalaman laut kurang dari 200 meter,"
Sekar melanjutkan lumba-lumba yang ukurannya dapat mencapai 3 meter ini memiliki sifat yang ramah dan mudah berinteraksi dengan manusia.
Baca Juga: Viral Video Gua Berisi Emas di Sumut, Camat dan Geolog Buka Suara
"Pengalaman dari teman-teman yang mengamati tingkah laku mereka di Hong Kong, cukup banyak catatan bahwa mereka ingin berinteraksi dengan manusia, jadi mereka enggak takut, sampai mau dipegang-pegang," ujar Mira.
Namun, mamalia ini tergolong binatang yang rentan terhadap ancaman. Alih guna lahan di pesisir dan pencemaran limbah menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) lumba-lumba jambon ini berstatus "vulnerable" atau rentan.
"Kalau kita tidak bisa mengurangi tekanan lingkungan untuk populasi tersebut, bahkan diprediksi oleh IUCN tahun 2030 populasinya akan berkurang 30 persen," kata Mira.
Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com