> >

Ifan Seventeen Bantah Ditunjuk sebagai Dirut PFN karena Kedekatan dengan Presiden Prabowo

Selebriti | 14 Maret 2025, 21:00 WIB
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (ketiga dari kiri) bersama Direktur Utama PT PFN Riefan Fajarsyah atau Ifan Seventeen (tengah), dan jajaran Komisi VI DPR RI di Kantor PT PFN, Jakarta, Jumat (14/3/2025). (Sumber: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyanyi Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen membantah penunjukannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) terkait dengan kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Ifan menyatakan dirinya tetap berpegang pada prinsip seniman berkarya secara jujur.

“Enggak lah, saya bagaimana pun seniman, musisi. Berkarya itu jujur aja dulu,” ujar Ifan dalam program Kompas Petang Kompas TV, Jumat (14/3/2025).

Kabar kedekatan Ifan dengan Prabowo mencuat setelah pada beberapa waktu lalu ia merilis lagu berjudul Pernah di Sana yang menampilkan sosok Presiden ke-8 RI itu. Karena itu, muncul isu Ifan ditunjuk sebagai Dirut PFN gara-gara kedekatannya dengan Prabowo.

Ifan menjelaskan, lagu Pernah di Sana memiliki makna perjuangan dan pengorbanan dalam meraih kesuksesan. 

Baca Juga: Erick Thohir soal Ifan "Seventeen" Jadi Dirut PFN: Salah Satu yang Diberi Kesempatan

Ia mengaku mengangkat sosok Prabowo dalam lagu tersebut karena melihat perjalanan panjangnya sebelum akhirnya terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.

“Kita tahu Presiden Republik Indonesia kita saat ini bisa dilantik jadi presiden itu sudah melewati kekalahan yang berulang kali,” ujarnya. 

“Saya ingin masyarakat Indonesia yang sedang berjuang bisa memandang presiden kita sebagai motivasi, bahwa kegagalan itu jangan ditakuti, jangan berhenti menghadapi kegagalan," ucapnya.

Visi Ifan untuk PFN

Sebagai Dirut PFN, Ifan memiliki visi besar untuk memperbaiki kondisi perusahaan dan menjadikannya sebagai pusat bagi sineas Indonesia. 

Menurutnya, PFN sudah lama tidak mendapatkan perhatian yang layak, termasuk dalam forum resmi seperti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR.

Baca Juga: DPR Sidak ke PFN, Ifan: Bentuk Perhatian Negara

“Bahkan lebih dari 20 tahun PFN tidak pernah dihadirkan di sidang RDP Komisi VI,” ungkapnya.

Ifan menegaskan, langkah pertamanya adalah membangun fondasi yang kuat bagi PFN. 

Ia meyakini kehadiran negara sangat penting dalam mendukung perkembangan industri perfilman di Indonesia.

“Ke depannya, insyaallah negara akan hadir untuk membangun dan memperbaiki PFN. Jadi secara fondasi kuat dulu, baru kita bangun ekosistem yang bagus,” kata Ifan.

Lebih lanjut, dia ingin menjadikan PFN sebagai pusat dan fasilitator bagi para sineas untuk berkarya. 

Ia juga mengatakan tanggung jawab sebagai pemimpin PFN bukanlah tugas yang mudah, tetapi ia siap menjalankannya dengan penuh komitmen.

“Ini bukan hal yang enak-enak, ongkang kaki terima gaji. Kalau Anda mau siap menggantikan saya, monggo," tegasnya. 

"Tapi saya, kalau saya ditunjuk, saya tidak akan mundur. Kalau saya diberi tugas, itu saya akan berjuang hingga akhir,” pungkas Ifan. 

Baca Juga: Komisi VI DPR Sidak Kantor PFN, Ifan Seventeen Terlambat Hadir

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU