> >

Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pameran "CM (Centimeter)" oleh Kelompok Semut

Seni budaya | 8 Desember 2024, 23:45 WIB
Bentara Budaya Yogyakarta menggelar pameran bertajuk "CM (Centimeter)" oleh Kelompok Semut mulai Jumat (6/12/2024) hingga Kamis (12/12/2024). (Sumber: Bentara Budaya Yogyakarta.)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Bentara Budaya Yogyakarta menggelar pameran bertajuk "CM (Centimeter)" oleh Kelompok Semut mulai Jumat (6/12/2024) hingga Kamis (12/12/2024).

Pameran "CM (Centimeter)" dibuka pada Jumat lalu oleh Dr. Oei Hong Djien dengan melibatkan seniman-seniman Indonesia di antaranya Dedi Maryadi, I Nyoman Agus Wijaya, Khusna Hardiyanto, Ostheo Andre, Yusup Dilogo serta dimeriahkan oleh Sekar Wening Kusumastuti dan Agatha Kidung Nismara.

Pada dasarnya, pameran "CM (Centimeter)" oleh Kelompok Semut tak hanya hendak bicara pada suatu ukuran semata.

Pameran ini akan mengajak pengunjung melihat bagaimana “Centimeter” terlibat dalam kehidupan manusia sehari-hari sehingga dapat menghasilkan berbagai macam karya. 

Baca Juga: Mengenang Sejarah Pertukangan, Bentara Budaya Yogyakarta Gelar Pameran BLANDONG

Kelompok Semut tak sekadar bermain pada tataran ukuran sentimeter, bahkan mengukur dari ukuran yang lebih kecil; milimeter atau bahkan mikrometer, sebab semua bisa diukur. 

Bentara Budaya Yogyakarta dalam siaran persnya mengatakan pameran ini berbeda karena para seniman yang biasanya membuat karya-karya berukuran besar, kini dihadapkan dengan tantangan yang lebih besar dan kompleks melalui pembuatan karya berukuran kecil. 

"Tidak mudah dalam membuat sebuah karya kecil yang diukir detail per-centimeternya. Sehingga hasil dari karya-karya Kelompok Semut ini dapat dilihat sorotan respons emosional yang dapat mempengaruhi proses dan bentuk yang dihasilkan," kata Bentara Budaya Yogyakarta.

Diperlukan upaya mengubah pemikiran ide karya yang kemudian bentuknya disederhanakan ataupun dideformasi dalam setiap prosesnya. 

Dengan kata lain, karya-karya dari Kelompok Semut akan menubuhkan ukuran demi ukuran di dalam praktik artistiknya, untuk mengungkapkan ekspresi metaforis sebagai kelindan antara bentuk dan emosi masing-masing yang melampaui konsep ukuran itu sendiri.

Nantinya, pada hasil pengukuran, akan membuahkan sebuah karya yang tak hanya kecil, tetapi sesuai dengan apa yang diinginkan.

Baca Juga: Bentara Budaya Gelar Pameran Tunggal Vy Patiah "Sebagian Hilang Bentuk" hingga 28 November 2024

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU