> >

We Live in Time: Dalam Cinta, Waktu yang Singkat Begitu Berharga

Film | 21 November 2024, 09:16 WIB
Salah satu adegan film "We Live in Time" (Sumber:Istimewa )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ketika divonis menderita kanker ovarium stadium tiga, Almut (Florence Pugh) seorang koki dan pemilik restoran di London, tidak ingin hanyut dalam penderitaan. Dia ingin menuntaskan satu kompetisi memasak kualifikasi Eropa bersama sahabatnya. Segala upaya dilakukan di tengah rasa sakit yang dia tahan dan sembunyikan di hadapan semua kawan.

Sang suami Tobias (Andrew Garfield) mengingatkan agar Almut lebih memilih menjaga kesehatan daripada ngotot ikut kompetisi tersebut. Pertengkaran keduanya pun tak terelakkan. Namun di saat pertengkaran memuncak, Almut mengatakan dia tidak ingin dikenang oleh sang anak sebagai ibu yang gampang menyerah atau dibebat penderitaan.

Pernyataan itu membuat sang suami luluh dan mengizinkan kompetisi hingga tuntas. Dan Almut benar-benar "menuntaskan kompetisi" itu hingga ajal menjemput. 

Baca Juga: Fakta-Fakta "Jatuh Cinta Seperti di Film-Film" yang Raih Film Terbaik diPiala Citra FFI 2024

Film "We Live in Time" besutan sutradara John Crowley itu, mencoba menghadirkan kehidupan pasangan suami isteri dengan seorang putri kecil yang bahagia. Selain punya restoran, mereka pun tinggal di rumah besar dengan kebun dan kandang ayam yang setiap pagi menghasilkan telur. Olahraga pagi, kehidupan yang sehat, tampaknya tidak membuat Almut terbebas dari kanker avarium.

Beruntung Tobias selalu siap membantu. Sejak bertemu, Tobias memang digambarkan sebagai lelaki yang peduli pada pasangan kapan pun dan dimanapun. Hal itu digambarkan dalam satu adegan ketika Almut sedang hamil besar dan mereka dalam perjalanan ke rumah sakit.

Namun kemacetan parah membuat perjalanan mereka terhambat. Almut keluar mobil dan menepi lalu masuk ke sebuah toko. Dalam kondisi mengerang karena perut yang besar, dia mengambil cemilan apa saja. 

Ketika Tobias di kasir, sang isteri masuk ke toilet dan terkunci. Tapi di sanalah kegemparan terjadi, sebab Almut justeru sedang bersiap melahirkan. Dibantu oleh pelayan toko, Tobias berhasil mendobrak pintu toilet dan membantu sang isteri melahirkan.

Dibantu video call dengan seorang bidan, Tobias berhasil membantu persalinan sang isteri hingga bayi lahir dan ibu selamat. Bagian ini merupakan adegan yang paling menegangkan sekaligus lucu.

Di akhir film, Tobias hanya ditemani sang puteri kecil meneruskan kebiasaan Almut setiap pagi: mendatangi kandang ayam dan memasak di dapur. Sutradara John Crowley menggambarkan kepergian Almut lewat adegan bermain seluncur es yang merupakan hobinya sejak kecil.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU